Jejamo.com – Samsung pada pekan ini mengumumkan akan menunda pengiriman telepon seluler pintar terbarunya, Galaxy Note 7. Sayang raksasa teknologi asal Korea Selatan itu tak mengungkap alasannya dengan jelas.
“Pengiriman Galaxy Note 7 untuk sementara ditunda, karena adanya inspeksi tambahan,” kata Samsung seperti dikutip BBC.
Beberapa media di Korsel, Amerika Serikat, dan Eropa melaporkan bahwa keputusan untuk menunda pengiriman itu karena beberapa pengguna Galaxy Note 7 mengeluhkan ponsel mereka meledak saat baterainya sedang diisi ulang.
Samsung Galaxy Note 7 memang telah dijual di beberapa negara, termasuk di Amerika Serikat dan Korsel sejak 19 Agustus silam. Samsung sendiri mengatakan sedang meneliti laporan-laporan tersebut.
Kantor berita Yonhap News sebelumnya melaporkan bahwa setidaknya ada enam konsumen yang mengaku bahwa Galaxy Note 7 mereka terbakar atau meledak saat sedang diisi ulang sejak 24 Agustus lalu.. Foto dan video Galaxy Note 7 yang hangus terbakar juga beredar luas di media-media sosial.
Di AS, seorang pengguna YouTube bernama Ariel Gonzales, menggungah gambar Galaxy Note 7 miliknya yang telah hangus terbakar. Ia mengatakan bahwa ponsel anyarnya itu terbakar saat ia mencabut charger. Ia mengaku charger yang digunakan adalah asli keluaran Samsung.
Gonzales mengatakan bahwa api yang muncul dari Galaxy Note 7 juga membakar karpet di kediamannya. Ia sendiri tak menderita cedera. Adapun baterai yang digunakan pada Galaxy Note 7 diproduksi oleh Samsung SDI, salah satu anak usaha Samsung. (BBC/AP)