Zambia, Jejamo.com-Presiden Zambia Edgar Lungu memaksa ribuan warganya mengikuti kegiatan doa bersama pasca melemahnya nilai tukar mata uang negara itu Kwacha terhadap dolar Amerika.
Nilai tukar mata uang kwacha anjlok parah sejak awal 2015. Pelemahan kwacha terhadap dolar Amerika mencapai 45 persen. Ini adalah pelemahan terburuk dari 155 mata uang beredar di seluruh dunia.
Stasiun televisi Aljazeera pada Selasa, 20/10/2015, Â melaporkan, melemahnya kurs memicu kenaikan harga barang di seantero Zambia. Hal ini mengakibatkan Rakyat miskin negara di kawasan selatan Benua Afrika itu kesulitan beli bahan makanan. Pasokan listrik pun byarpet karena perusahaan negara tak punya modal akibat neracanya defisit.
Dalam acara doa bersama ala Kristen yang digelar di Ibu Kota Lusaka, Presiden Lungu mengatakan rakyat Zambia terlalu sering berbuat dosa di masa lalu, sehingga kini Tuhan memberi cobaan berupa pelemahan mata uang.(*)