Jejamo.com, Bandar Lampung – Nur Muhammad (53) pemilik panglong Kayu Andika Jaya yang terbakar menceritakan, usaha panglong kayu miliknya biasanya dijaga oleh dua karyawan yang biasanya berjaga secara bergantian. Namun, saat kejadian salah satu karyawan tersebut tidak berada di lokasi.
“Kalau setiap malam ada karyawan saya yang berjaga. Tapi, waktu kebakaran dia nggak ada di tempat,” ujarnya kepada Jejamo.com, dilokasi, Kamis, 15/9/2016.
Menurut Nur pihaknya mendapat keterangan dari warga sekitar, api berasal dari tengah panglong di ruangan biasa tempat karyawannya berjaga. “Warga bilang api dari tengah tempat karyawan saya berjaga. Namun, karyawan saya berjaga malam ini Handphone nya sedang nggak aktif,” jelasnya.
Akibat kebakaran ini, Nur Mahmudi mengaku mengalami kerugian mencapai Rp 100 juta. “Beberapa kayu yang terbakar yaitu dari jenis Mentru, Damar, Gelam, beberapa kayu Racuk dan ada juga Afrika Sengon,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesiap-siagaan dan Pencegahan BPBD Kota Bandar Lampung Wisnu mengatakan, pihaknya telah menurunkan 5 unit mobil Damkar dan 25 personel untuk memadamkan api.
“Saat kejadian petugas kami langsung menuju ke lokasi kebakaran. Sekitar 15 menit api sudah bisa kami atasi. Kami juga belum bisa menjelaskan api berasal dari mana, namun, dugan api berasal dari Korsleting listrik atau puntung rokok,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Sebuah panglong kayu yang berisikan matrial kayu di Jalan Sultan Haji, Kedaton, Bandar Lampung ludes terbakar, Kamis malam 16/9/2016. Sekitar pukul 21.00 WIB. Kebakaran ini menjadi tontonan warga sekitar.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com