Jejamo.com Bandar Lampung – Banyak orang beranggapan sulit untuk menjadi eksportir. Namun, anggapan tersebut ditepis Hindra Soeparjito, seorang trainer bisnis asal Surabaya.
Menurutnya, untuk menjadi eksportir dengan modal dan usaha kecil, pertama kali yang harus dilakukan yakni mengubah pola pikir. Sebab, banyak pengusaha kecil yang tidak percaya diri memasarkan produknya ke mancanegara.
“Usaha masyarakat melalui UMKM perlu dorongan agar semakin jeli melihat peluang bisnis ekspor yang kian menggeliat,” ujarnya saat memberi pemaparan dalam lokakarya yang digelar Aprentis Learning Center di Bandar Lampung hari ini, Sabtu, 17/9/2016.
Melalui workshop ini, ia berharap peserta banyak yang menjadi eksportir. Lampung, kata dia, memiliki potensi ekspor yang tinggi.
banyak komoditas bagus tersedia di Lampung. Untuk menggeluti ekspor, tidak memakan biaya yang besar.
“Perlahan tapi konsisten serta menjaga mutu barang sehingga timbul kepercayaan antara produsen dan konsumen,” ujarnya.
Kata Hindra, potensi di Lampung itu banyak, ada makanan seperti keripik pisang dan kudapan lainnya serta tapis.
Itu semua bisa dipasarkan di luar Lampung. Ekspor itu bisa dengan cara yang tidak sulit dan bisa dimulai dari kecil
Dia memaparkan masalah yang menghambat bisnis ekspor yaitu ketidaktahuan masyarakat terhadap aturan main.
“Kebanyakan orang beranggapan perizinan ekspor sulit dan membutuhkan biaya besar, padahal gratis. Pemerintah sudah membuka peluang besar sesuai Permendag Nomor 13 Tahun 2012 tentang Ketentuan Umum di Bidang Ekspor, bahwa ekspor bisa dilakukan perorangan atau menggunakan UD atau CV, tanpa perlu memiliki PT. Kalau belum punya SIUP ekspor pun bisa melakukan ekspor walaupun partai kecil sembari mengurus izin,” kata dia.
Workshop diikuti pengusaha dan mahasiswa digelar di Hotel Citihub Bandar Lampung, 17-18 September 2016.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com