Jejamo.com, Bandar Lampung – Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia ( BNN RI), Komjen Budi Waseso mengatakan, Lampung merupakan tempat peredaran narkoba, karena, Lampung sebagai tempat transit seluruh pengedar yang ada di Indonesia.
” Suplai narkoba jenis sabu dan ekstasi itu berasal dari Malaysia dan Singapura, kemudian, dikirim ke Indonesia melalui Aceh dan Medan, untuk memasarkannya kepulauan Jawa harus melalui Lampung. Jadi, Lampung merupakan tempat rawan suplai,” ujarnya kepada jejamo.com, usai memberikan kuliah umum di GSG Unila, Kamis, 22/9/2016.
Buwas, mengatakan, pihaknya sudah bersinergi dengan Polda Lampung, Angkatan Laut, Kapal Laut Tempur (KPLT) dan Beacukai untuk menanggulangi penyelundupan narkoba melalui pelabuhan Bakauheni dan lewat bandara.
Sementara itu, Kapolda Lampung Brigadir Jendral Ike Edwin mengatakan, pihaknya telah membentuk Satuan Petugas (Satgas) Anti Narkoba yang melibatkan masyarakat.
“Kami memang benar-benar serius menangani ini semua, buktinya, kemarin kami dapet 12 kg narkoba, 4 kg di Lampung Tengah, ada 100 ribu ekstasi dan yang lainnya. Inikan artinya kami terus bekerja dan bekerja,” kata Ike, saat ditemui di GSG Unila.
Ike menambahkan, Dirinya tidak menafik bahwa Lampung masuk urutan kedua setelah Medan, hal tersebut dikarenakan Lampung merupakan tempat lewatnya sepuluh provinsi yang ada di Sumatera. Tapi, kendati demikian pihaknya sangat optimis peredaran narkoba akan kita cegah dan dberantas, tentunya dengan kerjasama semua pihak termasuk masyarakat.
“Lampung selatan daerah yang sangat strategis barang haram tersebut lewat, jadi, kami meminta semua pihak termasuk masyarakat dapat membantu kami untuk memberantas narkoba,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com