Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

PON XIX Jawa Barat, Pecatur Lampung Via Lastiningtyas Kalah di Babak Terakhir

Pertandingan babak terakhir atau ke-9 pada kategori catur klasik perorangan putri PON XIX Jawa Barat, mempertemukan Via Lastiningtyas asal Lampung melawan WIM Chelsea Monica dari Kalimantan Timur, Minggu siang 25/9/2016, Hotel Savoy Homann, Kota Bandung. | Arif Surakhman
Pertandingan babak terakhir atau ke-9 pada kategori catur klasik perorangan putri PON XIX Jawa Barat, mempertemukan Via Lastiningtyas asal Lampung melawan WIM Chelsie Monica dari Kalimantan Timur, Minggu siang 25/9/2016, Hotel Savoy Homann, Kota Bandung. | Arif Surakhman/Jejamo.com

Jejamo.com, Kota Bandung – Pecatur Lampung Via Lastiningtyas harus mengakui keunggulan Internasional Master (IM) Chelsie Monica, pecatur asal Kalimantan Timur di babak terakhir atau ke-9 pada kategori standar perorangan putri, PON XIX Jawa Barat 2016, Minggu siang, 25/9/2016.

Via menyerah di langkah ke 40. Selain kurang pengalaman, Via juga mengakui jika pengembangan olahan permainannya di babak tengah membuatnya sulit meladeni serangan Chelsie. “Dia opening Reti, persiapan saya Sisilia, ternyata beda. Permainan catur Chelsie lebih tajam karena sering ikut even internasional, terakhir dia baru pulang dari Olimpiade Catur di Baku, Azerbaijan,” ujar Via kepada Jejamo.com.

Via berharap, setelah perhelatan PON dia bisa disertakan dalam even catur nasional. Supaya bisa melengkapi perbendaharaan teknik dan pengembangan permainan. “Kalau even tingkat Lampung atau wilayah saya unggul, tapi ternyata setelah bertemu lawan di nasional sulit. Even nasional itu yang bisa menambah ide pengembangan, terutama di permainan tengah, apalagi kalau bisa internasional,” jelasnya.

Di kategori catur standar perorangan putri, WGM Medina yang jadi wakil dari DKI Jakarta meraih emas, sementara WGM Irene yang mewakili Jawa Barat meraih perak, dan WMI Chelsie dari Kalimantan Timur harus puas dengan perunggu.

Sementara itu pelatih Via Lastiningtyas, FM Johan Gunawan, tidak banyak berkomentar. “No coment, dik, saya enggak enak badan,” katanya.

Sebelumnya, Johan kerap mengeluhkan Via yang jarang menerapkan instruksi opening dan pola pertandingan darinya. “Via masih menggunakan teknik dari pelatih lamanya, enggak apa sepanjang bisa percaya diri, saya hanya takut dia blunder dan terpelintir” ungkap Johan.

Via sendiri menjelaskan jika pola yang diinstruksikan tidak sesuai dengan karakter permainannya. “Saya terapkan di catur kilat dan cepat, ternyata hasilnya di luar dari pencapaian PON Riau, dalam catur karakter saya pembunuh dan menyerang,” jelasnya.(*)

Laporan Arif Surahkman, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini