Jejamo.com, Lampung Utara – Warga di Perumahan Jenganan Sikep dan rumah warga Kebun VI, Kebun V, Kelurahan Tanjung Senang, Kabupaten Lampung Utara, diresahkan dengan kedatangan ribuan hewan berkaki seribu atau luwing.
Terkait dengan hal itu Dinas Pertanian Peternakan (Distanak) dan Dinas Kehutanan Perkebunan (Dishutbun) Lampung Utara (Lampura), langsung melakukan penyemprotan terhadap serangan luing tersebut pada Senin, Senin, 26/9/2016.
Kepala Distanak Sofyan mengatakan, penyemprotan dilakukan setelah adanya keluhan warga yang merasa resah dengan adanya serangan Luing sejak beberapa bulan lalu.”Setelah mendapatkan laporan atas keluhan itu, kami lakukan penyemprotan guna membasmi dan mencegah serangan Luing tersebut,”katanya.
Menurut Sofyan, penyemprotan menggunakan Insektisida yang bersifat kontak ataupun sistematik. Dimana insektisida yang dipakai yakni Furadn 3GR, Regen, Fastak dan Matador.”Bersifat kontak, jika terkena langsung mati. Sedangkan sistemik memiliki waktu sedikit lama namun mematikan. Dan sekaligus eliminasi. Insektisida ini tidak berbahaya baik bagi manusia ataupun tanah, insektisida juga diberikan kepada warga, agar mereka bisa menyemprotkan sendiri di rumah masing-masing.” ujarnya.
Sementara itu, Kadishutbun Basirun Ali mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT Nakau yang memiliki lahan perkebunan sawit dan berdekatan dengan rumah warga.
“Setelah dilakukan pengecekan, adanya luing tersebut terindikasi berasal dari perkebunan sawit PT Nakau, Dan sudah ada kesepakatan dengan PT Nakau, kalau mereka akan melakukan pembasmian hingga benar-benar punah,”pungkasnya
Sementara itu Jhonson selaku Direktur PT Nakau mengaku bertanggung jawab atas adanya serangan Luing ke rumah-rumah warga.”Langkah yang kami lakukan sesuai dengan hasil koordinasi dengan Dishutbun, sepakat harus diselesaikan. Dan hari ini juga akan terus dilakukan penyemprotan. Yang jelas kami bertanggung jawab,”kata dia
Mengenai adanya keluhan warga yang tidak ditanggapi oleh PT Nakau, Jhonson membantahnya. Karena menurut dia, pihak perusahaan tidak pernah menerima surat pengaduan atau keluhan dari masyarakat.”Kami tidak pernah menerima suratnya (pengaduan/keluhan). Biasanya jika ada keluhan, kami langsung respon,” kilahnya.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Lia, Wartawan Jejamo.com