Jejamo.com, Bandar Lampung – Besok, Oktober sudah memasuki tanggal yang kesepuluh. Sembilan hari sudah kita menikmati bulan ini.
Ada kalanya, pikiran tak melulu dipenuhi dengan ihwal baru berbungkus berita yang sarat peristiwa. Sesekali jiwa ini perlu merasakan hembusan lain dari noktah yang berbeda.
Netizen Lampung, Oca, menuliskan sebuah puisi Oktober ini. Dan ia mengizinkan jejamo.com mengunggahnya di portal berita yang dalam beberapa bulan terakhir bertengger sebagai web paling populer di Lampung dan Sumatera bagian selatan versi situs pemeringkat terpercaya dunia: alexa.com. Selamat menikmati.
 [ Sekutu Hujan Bulan Oktober ]
=
Sekutu hujan dan selaksa rahasia di awal bulan oktober
Kau kah adam kiriman langit;
Hadir beringsut-ingsut
Menerpa padang gersang kediamanku
Memalu bak tetes bulir embun menjelang pergantian duha
.
Ada setumpuk lipatan surat
Barisan pesan belum sempat disampaikan matahari;
Perihal bianglala terlukis di kanvas wajah semesta
Sebelum gemericik gerimis merangkul diri menggigil nanar
Menyentuh hal-hal di persimpangan batas nalar
—
Mari kuyub bersamaku, kasih
Tanpa payung–tanpa rindang pepohonan
Berdansa di pelataran Tuhan
Berjingkat pelan satu persatu
Menyusuri ranjau tajam yang kian berliku;
Rasa bersalah
Raga mendesah
Kita demam dalam hujan paling basah.
(STR, 9/10/2016).(*)