Jejamo.com, Kota Metro – Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan (DPPK) Kota Metro menargetkan sebanyak 2.500 ekor anjing yang ada di Metro untuk menjalani vaksin rabies. Terhitung 7 Oktober lalu DPPK mengaku baru memvaksin sebanyak 800 ekor hewan penular rabies seperti anjing, kucing dan kera. Warga dinilai kurang antusias dengan program tersebut.
“Jumlah hewan peliharaan yang telah divaksin sudah mencapai 800 hewan. Artinya hanya 32 persen dari 2.500 hewan targetnya,” kata Kepala Dinas DPPK Kota Metro Yeri Ehwan. Rabu, 12/10/2016.
Lebih lanjut Yeri menjelaskan, vaksinasi rabies ini merupakan program tahunan DPPK Metro. Tahun ini telah dilaksanakan sejak 11 September 2016 lalu. Dan langkah ini dilakukan dalam rangka pencegahan (Preventif) dan pengendalian penyakit rabies yang menular melalui gigitan hewan peliharaan.
“Di Kota Metro ini aman. Tidak ada kasus korban meninggal dikarenakan terkena gigitan hewan peliharaan yang mengakibatkan penularan rabies,” ujarnya.
Namun ia menilai program ini kurang mendapat respon di masyarakat. “Dalam pelaksanaan vaksinasi rabies ini, kami menerjunkan 25 dokter hewan ke seluruh wilayah Kota Metro. Kami door to door. Sasaran kami adalah hewan anjing, kucing dan kera. Sebelum pelaksanaan, kami juga telah melakukan sosialisasi ke warga yang disertai dengan surat edaran,” paparnya.
Terkait kendala, yang kerap ditemui dilapangan saat vaksinasi dilakukan adalah liarnya hewan yang akan divaksin. Sehingga, ketika pemilik hewan yang bersangkutan tidak berada dirumah, tidak ada yang menangkap hewan tersebut. Akhirnya hewan liar tersebut tidak divaksin. “Yang diprioritaskan adalah Anjing. Sebab 90% penyebaran penyakit rabies melalui gigitan anjing,” pungkasnya.(*)
Laporan Aris Sahputra, Wartawan Jejamo.com