Jejamo.com, NTB – Kapolda NTB Brigadir Jenderal Polisi Umar Septono, menjadikan jabatan yang ia pegang sebagai ajang untuk berdakwah kepada para bawahnya dan orang lain untuk salat tepat waktu di masjid. Ia juga mencoba memberikan keteladanan kepada bawahannya mulai dari habluminallahatau hubungan dengan Allah.
“Shalat lima waktu saya di awal waktu, di masjid, berjamaah, di shaf terdepan sebelah kanan. Itu harga mati,” ujar Kapolda seperti dilansir republika.co.id, Jumat, 14/10/2016.
Saat adzan berkumandang, Kapolda menegaskan, selalu menghentikan kegiatan apapun meski sedang sibuk-sibuknya. Termasuk ketika sedang dalam rapat siapapun yang memimpin akan ditinggalkan.”Dunia saya pertaruhkan, pangkat, jabatan ini,” ucap dia.
Umar lalu menyitir ayat Alquran, tidak Aku (Allah) ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah Aku. Menurut dia, kesibukan dunia seperti berbelanja, rapat, kerja, atau kuliah harus ditinggalkan saat panggilan adzan datang.
“Karena panggilan paling tinggi hanya satu, Allahuakbar, Allahuakbar. Mau panggilan mana lagi yang lebih tinggi,” ujar Kapolda dengan suara lantang.(*)