Jejamo.com, Bandar Lampung – Budayawan Lampung yang juga dosen teknik di Universitas Lampung Anshori Djausal ikut angkat bicara soal Royal Sigokh Miss Grand International yang akan dikenakan Ariska Putri Pertiwi di Las Vegas beberapa waktu mendatang.
Berikut pernyataan terbuka Anshori Djausal yang diposting ke Facebook. Jejamo.com sudah mendapat izin dari Anshori untuk mengutip pernyataan itu ke dalam artikel berita. Simak pendapatnya.
Tanpa perlu mengulang begitu banyak pendapat khususnya dari masyarakat Lampung yang berlatar belakang adat Lampung , yang menunjukkan ketidaksukaan atas tayangan foto “ROYAL SIGOKH” yang memperagaan SIGOKH DENGAN PAHA YANG TERBUKA dan TIDAK MENERIMA CARA yang mengabaikan nilai nilai yang dijunjung tinggi dengan keberadaan sigokh sebagai simbol yang penting pada foto dimaksud.
Dengan ini saya:
Nama: ANSHORI DJAUSAL gelar Suntan Guru Sipahit Lidah
Kedudukan: Ketua Umum Lembaga Musyawarah Masyarakat Adat ‘Gunom Ragom’ Marga Bungamayang Sungkay, Lampung
PROTES KERAS DAN KEBERATAN ATAS TAYANGAN TERSEBUT DAN KEPADA PIHAK YANG MELAKUKANNYA BERTANGGUNG JAWAB SERTA MEMINTA MAAF SECARA TERBUKA .
Selanjutnya, memajukan kebudayaan bangsa adalah kewajiban kita bersama namun tidak boleh mangabaikan rasa hormat dan penghargaan terhadap kebudayaan itu sendiri.
Mengorbankan niat yang begitu baik untuk memperkenalkan seni budaya kita, khususnya SIGOKH DAN TAPIS dengan tayangan PAHA yang sangat tidak sepadan sangat disayangkan.
PERMINTAAN MAAF ini penting untuk dapat kembali bersama memajukan kebudayaan bangsa dengan gembira!
Tabik puun,
15 Oktober 2016
Atas nama masyarakat Adat Pepadun
LMMA GUNOM RAGOM, BUNGAMAYANG SUNGKAY; LAMPUNG
ANSHORI DJAUSAL
(Suntan Guru Sipahit Lidah).(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com