Jejamo.com, Jakarta-Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian (Menperin), meminta Toyota Motor Corporation untuk memanfaatkan baja hasil industri di Tanah Air untuk bagian daripada badan mobil yang diproduksinya di Indonesiq. Utamanya, produksi untuk mobil Low Cost Green Car (LCGC) yang saat ini tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sudah mencapai 94 persen.
Dia menerangkan, ini diminta lantaran mengingat Agustus lalu Toyota Motor Corporation resmi melakukan pembelian saham kepemilikan sepenuhnya atas Daihatsu Motor Company menjadi 100 persen. Dengan demikian, langkah ini tentu saja menjadi langkah strategis bagi Toyota untuk mempenetrasikan pasar Asia pada segmen kendaraan kecil dan murah yang selama ini menjadi produksi andalan Daihatsu.
Sekarang yang model LCGC sudah 94 persen local content-nya. Jadi ke depan kita minta bajanya ambil dari Indonesia, kan sudah ada investasi baja untuk bahan mobil,” ucapnya saat ditemui di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (17/10/2016).
Kemudian, lanjut Airlangga, Toyota Motor Corp telah memenuhi komitmen investasi di Indonesia dengan porsi sudah mencapai 50 persen dari yang pernah dijanjikan. Adapun besaran investasinya hingga saat ini sudah mencapai sebesar Rp10 triliun dari total Rp20 triliun.
“Jadi yang di Jepang itu kemarin kita sudah bahas mengenai apa yang dijanjikan oleh industri automotif kepada Pak Presiden Joko Widodo. Jadi antara lain Toyota kan janji investasi Rp20 triliun, progresnya kami lihat sampai sekarang mereka sudah invest Rp10 triliun tambahan, dan sudah punya tambahan produk,” paparnya.
Kemudian, kata Airlangga, pihaknya juga meminta perusahaan asal Jepang itu untuk mendukung program vokasional. Artinya, Toyota diminta untuk mempekerjakan siswa lulusan SMK dalam memproduksi kendaraannya. Ditambah lagi saat ini Daihatsu sudah 100 persen dimiliki oleh Toyota dan pabriknya ada di Indonesia.(*)