Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Polsekta Tanjungkarang Barat Tangkap Pengedar Sabu Warga Kemiling Bandar Lampung

Kapolsekta Tanjungkarang Barat Ajun Komisaris Harto Agung Cahyono saat mengintrogasi tersangka, Selasa, 18/10/2016 | Andi/jejamo.com
Kapolsekta Tanjungkarang Barat Ajun Komisaris Harto Agung Cahyono saat mengintrogasi tersangka, Selasa, 18/10/2016 | Andi/jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Jajaran Satuan Polsekta Tanjungkarang Barat, menangkap Hadi Fauzi (30), warga Jalan Sejahtera KM10, Kelurahan Sumber Sejahtera, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung, yang merupakan  pengedar narkoba jenis sabu-sabu,Ia ditangkap saat sedang transaksi di Jalan Cik Ditiro, Gang Melati, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung, Senin, 17/10/2016, sekitar pukul 19.00 WIB.

Dari tersangka petugas menyita barang bukti berupa sabu-sabu satu plastik bening berisikan 1 gram sabu-sabu dan 1,3 gram sabu dan 6 plastik bening berisikan sisa sabu yang disimpan di saku celana.

Kapolsekta Tanjungkarang Barat Ajun Komisaris Harto Agung Cahyono mengatakan, petugas membekuk tersangka usai bertransaksi narkoba. Sebelumnya petugas mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa di Jalan Cik Ditiro, Kemiling, tersangka sering transaksi narkoba.

“Setelah mendapat laporan dari masyarakat kami langsung melakukan penyelidikan, dari hasil penyelidikan kami berhasil menangkap tersangka saat usai transaksi, tersangka merupakan pengedar narkoba jenis sabu-sabu,” ujarnya kepada jejamo.com, di Mapolsekta Tanjungkarang Barat, Selasa, 18/1 0/2016.

Ia menambahkan, hasil dari penggeledahan dari tersangka ditemukan sejumlah narkoba jenis sabu dan selain penjual tersangka juga merupakan pemakai, tersangka mengaku sudah tiga bulan menjual barang haram tersebut di wilayah Bandar Lampung.

“Tersangka juga  mengaku mendapatkan barang memabukkan itu dengan cara membeli dari rekannya bernisial KI, sekarang KI masuk dalam daftar pencarian orang(DPO) dan saat ini masih dalam pengejaran kami,” ungkapnya.

Sementara itu, Hadi mengaku sudah tiga kali membeli sabu tersebut dari rekannya dan dijual dengan harga Rp100 ribu sampai Rp 200 ribu perpaketnya.

“Saya beli sudah tiga kali, dengan modal pertama Rp. 1 juta, kemudian barang itu saya pecah menjadi perpaket untuk, ada juga yang saya pakai sendiri. Saya pakai barang itu agar badan fit,” pungkasnya.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

 

Populer Minggu Ini