Berita Mancanegara, Jejamo.com – Baru saja bertemu Presiden Barack Obama, Ahmed Mohamed ahirnya meninggalkan Amerika untuk selamanya. Remaja Islam yang sempat ditahan di sekolahnya karena dituduh membuat bom itu memilih untuk menetap di Qatar.
Ahmed, 14 tahun, menerima tawaran beasiswa pendidikan dari Yayasan Pendidikan, Sains dan Pengembangan Lingkungan Qatar. Menurut keluarganya, yayasan tersebut menawarkan tempat untuk Ahmed dalam Program Desainer Muda. Ahmed menerima beasiswa penuh untuk studi sekolah menengah dan perguruan tinggi.
“Setelah pertimbangan cermat dari semua tawaran yang kami terima, kami ingin mengumumkan bahwa kami telah menerima tawaran dari Qatar Foundation untuk Ahmed,” ujar keluarga Mohamed, Selasa, 20/10/2015. Seperti dilansir Tempo.co.
Sedangan Ahmed sendiri mengatakan, Qatar adalah tempat yang menarik untuk dikunjungi. Ia Menyukai Kota Doha karena begitu modern. “Saya melihat banyak sekolah yang menakjubkan di sana,” tuturnya Ahmed.
Ahmed Mohamed adalah anak imigran dari Sudan yang mendapat perhatian publik ketika ditahan polisi, karena insiden jam buatannya yang dikira bom. Pihak sekolah menduga jam digital yang dibuat Ahmed adalah sebuah bom waktu, lalu memanggil polisi setempat yang kemudian memborgolnya.
Setelah kejadian itu, Ahmed tiba-tiba menjadi seorang bintang di media sosial.(*)
Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru dan Terpercaya