Jejamo.com, Tulangbawang Barat – Seni budaya tak membedakan suku dan agama, namun harus memperhatikan norma dan adat, inilah hal yang diyakini Dewi, pemilik sanggar tari Gangga Dewi di Tulangbawang Barat.
Dewi yang merupakan suku Bali mengaku sangat mengagumi tari Lampung. Ia kini bahkan telah mengajarkan seni tari kesejumlah anak usia sekolah di Tubaba. “bukan hanya tari kami juga bergerak dibidang seni budaya lainnya,” ujar Dewi. Kamis, 20/10/2016.
Meski merupakan ‘orang’ Bali, Dewi mengaku saat ini masih mendalami sejumlah seni tari. Salah satunya adalah tari Lampung. “Saya tinggal di Lampung dan merasa sudah menjadi orang Lampung sehingga mengangkat seni budaya Lampung sudah menjadi tugas saya,” katanya.
“Untuk mengangkat suatu seni budaya, saya tetap berupaya tidak melanggar norma adat budaya yang berlaku pada suku yang bersangkutan, sehingga tidak bertentangan dengan batasan adat,” tutur Dewi.
Untuk itu menurutnya bertanya kepada sejumlah tokoh adat yang ada dapat membantu seseorang memahami norma dan batasan prilaku dalam sebuah komunitas adat. “Selain untuk mengetahui peraturan adat,tentu kita juga dapat menambah imu tentang seni dan budaya mereka,” katanya.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, Wartawan jejamo.com