Jejamo.com, Bandar Lampung – Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Triyono (34) warga Dusun Induk, Kecamatan Kotaangung Barat, Kabupaten Tanggamus, terhadap anak tirinya, menggegerkan warga setempat.
Sugeng (40), kakak sepupu Triyono, saat ditemui jejamo.com di RSUDAM Lampung mengaku, tidak mengetahui persis kejadian yang alami adik sepupunya, pasalnya saat kejadian dirinya sedang bekerja.
“Saya nggak tahu bagaimana kejadiannya, saya mendapat kabar dari tetangga Triyono, waktu itu saya ditelepon bahwa saudara saya itu bunuh diri. Lalu saya datang ke kediamannya,” ujarnya Sabtu, 22/10/2016.
Lanjut Sugeng, saat dirinya sampai di kediaman sepupunya itu, ia melihat Triyono dan anak tirinya sudah terkapar dan berlumuran darah. Peristiwa ini langsung dilaporkan kepada warga sekitar dan pihak kepolisian.
“Jenazah Maya kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Islamic untuk diautopsi. Sedangkan Troyono masih kritis dan dirujuk ke RSUDAM, kalau untuk motifnya saya juga belum tahu,” urainya.
Sementara itu, Kapolres Tanggamus AKBP Ahmad Mamora mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut,
“Saat ini motif sedang kami dalami. Kami juga masih meminta keterangan dari dua saksi serta menunggu kondisi korban Triyono pulih, karena, waktu kejadian tidak ada saksi,” katanya saat dihubungi via telepon.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil sementara oleh TKP tidak ada harta milik korban yang hilang.”Di dalam rumah juga tidak ada benda yang rusak seperti kaca atau pintu, barang bukti yang diamankan berupa pisau, sarung, bantal penuh darah, satu unit ponsel milik Triyono,” pungkasnya.
Sebelumnya, Diduga cemburu dan sakit hati dengan istrinya, Triyono (34) warga Dusun Induk, Kecamatan Kotaangung Barat, Kabupaten Tanggamus, Lampung tega menghabisi anak tirinya yang masih berusia 7 tahun bermana Maya, pada Jumat, 21/10/2016.
Setelah membunuh anak tirinya, Triyono lalu mencoba mengakhiri hidupnya dengan menusukkan senjata tajam jenis pisau kebagian perut sampai usus terburai, lalu dada dan leher. Ia kemudian dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
“Pasien itu (Triyono) bilang kepada anggota polisi yang berjaga, kalau dia melakukan itu lantaran sakit hati dengan istrinya karena diduga selingkuh, kemudian, dia mengajak anaknya itu keluar rumah,” ujar salah petugas rumah sakit RSUDAM, yang tidak mau disebutkan namanya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com
