Jejamo.com, Bandar Lampung – Kita mungkin sudah tak asing lagi dengan kata stand up comedy. Stand up comedy adalah salah satu gendre profesi melawak yakni membawakan lawakannya di atas panggung seorang diri. Biasanya di depan pemirsa langsung dengan cara bermonolog mengenai sesuatu topik. Menjadi komika mungkin susah-susah gampang.
Komika dituntut untuk menyiapkan bahan materi yang dapat menghibur penonton dan hal tersebut membutuhkan kepercayaan diri yang besar. Contohnya komika asal Lampung, Muhammad Ihsan Fathoni.
Ia berlatih menjadi komika sejak 2014. Pengalamannya menjadi komika saat dirinya pergi ke sebuah kafe. Tanpa sengaja, dalam sebuah acara, ia melihat tayangan stand up comedy secara langsung dan menurutnya hal tersebut sangat menarik. Dia mulai belajar dan mencoba melatih diri untuk tampil pada acara-acara setiap minggu.
Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Raden Intan Lampung ini mengungkapkan, ia mempunyai ciri khas tentang kehidupan remaja dan yang sasarannya adalah para wanita.
Pengalaman pertamanya manggung, ia mengaku bingung dengan materi yang akan dibawakan. Dan sekarang menjadikan stand up comedy sebagai hobi yang bisa mendatangkan rezeki. Ihsan biasanya mendapat honor Rp500 ribu-Rp1 juta setiap manggung dengan durasi 10 menit.
Pengalaman unik yang pernah dia alami dalam ber-stand up yaitu ketika di undang pada peluncuran buku. Dia menyiapkan materi untuk anak muda, tetapi di luar dugaan pentonton yang datang dari kalangan yang berusia lanjut.
ihsan mengatakan, dirinya juga masih suka grogi atau kurang percaya diri walau sudah sering tampil. Rasa ingin tahu yang besar membuat dirinya belajar dan terus belajar.
“Saya senang dapat dikenal orang banyak. Saya juga enggak terlalu memusingkan haters,” kata dia kepada jejamo.com, Minggu, 23/10/2016.
Lelaki berusia 20 tahun itu mengatakan, dirinya pernah mengikuti audisi stand up comedy di salah satu stasiun televisi pada tahun 2015, tetapi belum lolos. Namun, ia sudah menyiapkan diri jika ada kesempatan untuk mengulang kembali.
Ihsan mengaku, tidak begitu suka jika ada penonton yang merekam dirinya saat stand up.
“Aku enggak suka kalau ada penonton yang ngekam aku kalau lagi tampil. Bahkan, pernah ada yang mau posting ke Youtube tapi aku suruh langsung hapus,” katanya.
Ihsan sadar, tidak menutup kemungkinan ia akan terkenal lewat media sosial. Dia hanya memublikasikan melalui Instagram pribadinya.
Tips dari Ihsan untuk para komika Lampung yang ingin belajar yaitu cukup percaya diri dan jangan pernah takut mencoba dan takut dengan haters.
“Untuk anak muda Lampung yang mau jadi komika, banyak yang takut berkarya dan masih kurang berani. Mereka takut untuk memulai dan mereka takut dari omongan orang. Wajar kalau banyak haters. Sombong aja yang penting,” ujarnya sambil tertawa.(*)
Laporan Nengah Dwi Agustina, Kontributor Jejamo.com
Komentar ditutup.