Jejamo.com, Lampung Timur – Wakil Bupati Lampung Timur Zaeful Bukhari, mengatakan, kerusakan jalan dan jembatan di Lampung Timur, diakibatkan oleh kendaraan-kendaraan yang kelebihan tonase.
Terkait dengan hal itu, ia meminta kepada jajarannya untuk berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan setempat agar kendaraan angkut barang dari atau yang berhubungan dengan mereka tidak mengangkut muatan yang melebihi tonase.
Ia mengatakan, di Lampung Timur perusahaan pembuat tapioka sangat banyak dan berada di dalam atau desa. Sedangkan kendaraan-kendaraan yang menyuplai singkong ke perusahaan tersebut biasanya membawa muatan berlebihan dan dengan kendaraan fuso.
“Rata-rata pabrik singkong ini kan masuk ke dalam sedangkan jalan desa atau kabupaten hanya mampu dilalui kendaraan kecil seperti truk biasa,tidak bisa di lalui truk Fuso yang berat kosong saja mencapai 10 ton,gimana kalau berisi barang, tentunya jalan desa tersebut akan hancur,” jelasnya kepada jejamo.com, Selasa, 25/10/2016.
Ia mencontohkan, truk fuso yang keluar masuk ke PT Sorini luar biasa banyaknya, tonasenya juga melebihi kekuatan jalan. “Pantas saja jalan masuk menuju PT.Sorini hancur luar biasa,” tambahnya.
Terkait hal tersebut, Zaeful memerintahkan jajarannya untuk segera memanggil pemilik perusahaan singkong yang ada di Lampung Timur untuk duduk bersama mencari solusi terkait masalah tersebut.
“Saya sudah perintahkan kepada asisten dua, agar segera melakukan koordinasi secepatnya kepada para pemilik perusahaan yang ada di Lampung Timur,” pungkasnya.(*)
Laporan Suparman, Wartawan Jejamo.com