Jejamo.com – Menjelang kunjungannya ke Malaysia, Presiden Fillipina Rodrigo Duterte mengatakan akan membahas kemungkinan operasi bersama tentara dan polisi Malaysia guna menghancurkan kelompok Abu Sayyaf yang kerap menyandera pelaut. Duerte juga mengajak pemerintah Indonesia dalam operasi tersebut.
“Memang perlu bagi kita, tiga negara, yaitu Malaysia, Filipina, dan Indonesia, berbicara tentang hal ini dengan serius untuk menghentikan Abu Sayyaf karena kelompok itu telah melumpuhkan perdagangan dan bisnis di daerah itu,” ujar Duterte, seperti dilansir ABC News pada Rabu, 2/11/2016.
Presiden 71 tahun itu juga menambahkan, dalam perundingan tersebut juga dibahas pengawasan perbatasan, penyeberangan, dan mungkin operasi bersama tentara dan polisi.
Dalam kunjungannya ke Indonesia baru-baru ini, Duterte mengatakan ia membahas kemungkinan strategi keamanan dengan Presiden Joko Widodo, dan pemimpin Indonesia itu pun setuju. Meskipun negosiasi awal tiga negara adalah untuk meningkatkan keamanan, militan Abu Sayyaf masih terus melancarkan serangan di laut, menculik kru kapal tongkang Malaysia dan Indonesia.
Kelompok Abu Sayyaf telah bertahan selama bertahun-tahun dengan mengandalkan dana yang didapat dari uang tebusan korban penculikannya. Sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa militan Abu Sayyaf memperoleh setidaknya US$ 7,3 juta atau sekitar Rp 95,1 miliar dari enam penculikan tebusan yang melibatkan 21 orang dalam enam bulan pertama tahun ini.(*)
Tempo.co