Jejamo.com, Bandar Lampung – Ini cerita seorang pembaca setia jejamo.com yang juga penggiat di Giving Friday dan Orang Indonesia (OI), Nita Susanti. Minggu malam tadi, 6/11/2016, Nita dan dua anaknya serta kawan-kawan satu komunitas sedang makan di sebuah kedai di Jalan Zainal Abidin Pagaralam, dekat Toko Surya.
Ada pemandangan menarik buat Nita dan kawan-kawannya. Saat mereka sedang menikmati makan, beberapa anak usia 7-8 tahun tampak masih menjajakan koran. Salah seorang di antaranya bernama Rian.
“Rian sehari dapat Rp50 ribu hasil jualan koran. Uang itu ia kasihkan kepada ibunya. Dia mau sekolah yang baik dan menjadi polisi. Dia mau nangkep koruptor yang ngabisin duit orang miskin. Dia juga mau menghajikan orangtuanya,” ujar Nita kepada jejamo.com Minggu malam via ponsel dan percakapan Facebook.
Nita bilang, ia ingat lagu “Tugu Pancoran” Iwal Fals. Lirik tentang “surat kabar sore dijual malam” dan “anak sekecil itu berkelahi dengan waktu” seolah nyata dalam sosok Rian dan kawan-kawannya yang masih berjualan koran meski sudah malam.
“Dia ngakunya tinggal di dekat rel Jalan Untung Surapati. Terenyuh aja liatnya. Anak kecil tapi udah nyari kerja,” ujarnya.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com
