Jejamo.com, Kota Metro – Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Mandiri di lingkungan RW 6 Banjarsari, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro menerima bantuan perlengkapan mesin pembuat bakso dari Pemerintah Provinsi Lampung. Bantuan berupa 7 macam unit perlengkapan pembuatan bakso, Sabtu, 12/2016. KWT Sekar Mandiri cukup dikenal di kota Metro melalui produknya yaitu ‘Bakso Pungky’
Kepala Seksi Pasca Panen dan Pengelolaan Hasil Peternakan Dinas Peternakan Provinsi Lampung, Evi Sepriyana mengatakan, 7 item ini terdiri dari 1 unit mesin penggiling dan pencampur adonan bakso, stokis model sleding flet preser 2 unit, jenset 5.500 wat 1 unit, cool boxs 12 unit, had saler 2 unit, blander 4 unit, mesin pencetak bakso 1 unit. “Bantuan seperti ini hanya ada di satu titik yakni di Sekar Mandiri, Banjarsari, Metro Utara ini saja,” kata Evi.
“Total dari semua bantuan ini mencapai Rp 139 juta lebih. Kapasitas produksi semua mesin ini mencapai 10 kilogram bakso. Dengan adanya bantuan ini mereka diarahkan menjadi pengusaha bakso yang lebih baik lagi, mengingat sekarang masih usaha kecil,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan (DPPK) Kota Metro Yeri Ehwan menuturkan, dengan adanya bantuan mesin ini, kedepan KWT Sekar Mandiri diharapkan mampu meningkatkan omset usahanya.
“Jika sudah demikian tentunya diharapkan mampu meningkatkan perekonomian para anggotanya. Dan kami dari DPPK juga akan selalu melakukan pendampingan guna pengelolaan mesin dan perawatan. Mengingat bantuan ini ditujukan kepada kelompok, tentunya ada yang perlu disepakati,” katanya.
Ketua KWT Sekar Mandiri, Hendri Tursilo Wati mengakui, jumlah anggota KWT yang ia ketuai sebanyak 23 anggota. Omset KWT Sekar Mandiri dalam seharinya mampu mencapai Rp 5 juta hingga Rp 6 juta. Dari 23 anggota, ada 11 orang yang bertugas untuk berjualan keliling ke beberapa sekolah.
“Kami biasa sebut bakso kami dengan nama Bakso Pungky. Mengingat tenaga kerja kami terbatas, dengan adanya mesin ini tentunya dapat memenuhi permintaan. Ya kurang lebih 1 orang bisa menjual 1.000 biji baso. Ada 2 jenis harga, ada yang Rp 500 per biji ada yang Seribu per biji,” paparnya.(*)
Laporan Haris Riyanto, Wartawan Jejamo.com