Berita Bandar Lampung, Jejamo.com – Merintis sebuah usaha memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, banyak kendala yang harus dihadapi. Tidak terkecuali bagi Muhammad Faizon, Pemilik Sop Duren Ewok harus bersusah payah merintis usahanya.
Bahkan, lelaki lulusan Ekonomi Islam IAIN Raden Intan Bandar Lampung ini menerima banyak cibiran ketika pertama kali merintis usahanya.
“Banyak yang mengatakan mengapa sarjana malah memilih untuk berjualan. Tapi, bagi saya itu pilihan hidup. Saya lebih bahagia sehari mendapatkan keuntungan Rp.20.000 dengan usaha sendiri, daripada kerja diperintah orang lain,” ujar Faiz kepada jejamo.com, Sabtu, 24/10/2015.
Rintangan juga datang dari orangtua Faiz yang memintanya berhenti berdagang sup durian dan memilih usaha lain. Namun, Faiz tetap teguh menjalankan usahanya meski awalnya juga sepi pembeli.
“Saya pernah membuang sekitar 30 porsi sop durian karena rasanya tidak sesuai dengan biasanya. Saya tidak mau pembeli kecewa karena rasa sop duren ewok yang berbeda,” kata Fais.
Lelaki single ini mengaku mengutamakan rasa dan kualitas sop durian yang ia jual. “Tak mengapa saya rugi , daripada pembeli kecewa dengan rasa sup durian yang saya jual,” jelasnya.
Untuk menjaga cita rasa, Faiz memilih durian dengan kualitas terbaik untuk menghasilkan sup durian yang manis dan legit.(*)
Laporan Desi Ilham Sianturi, wartawan jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya