Jejamo.com, Bandar Lampung – Ribuan masa dari Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GPNF-MUI) Lampung kecewa dengan ulah sejumlah pengelola bus carteran yang tiba-tiba saja membatalkan diri untuk berangkat ke Jakarta. Namun sebanyak 2.000 orang dari berbagai daerah ini akhirnya tetap berangkat meski harus menggunakan angkot.
“Akibat pembatalan bus tersebut membuat sejumlah panitia kebingungan. Karena masa yang akan berangkat cukup banyak, sekitar 2.000 orang. Panitia sebelumnya sudah memesan 22 bus tapi sekarang dibatalkan dan akhirnya kami menggunakan hanya 7 bus saj,” ujar Koordinator masa GNPF-MUI Provinsi Lampung, Bukhori Abdul Somad, kepada jejamo,com, di Museum Lampung, Kamis, 1/12/2016.
Bukhori mengaku hingga saat ini pihaknya belum tahu persis alasan pembatalan oleh sejumlah pengelola bus tersebut. “Mereka tidak dapat menjelaskan secara detail. Tapi, menurut mereka, ada intervensi dari oknum-oknum tertent, itu yang mereka katakan kepada kami. Tapi, saya rasa teman-teman wartawan mengertilah dengan kondisi yang ada karena dari Padang juga sempat tersendat-sendat keberangkatannya,” terangnya.
Meski demikian, Bukhori mengatakan, ribuan masa akan tetap berangkat walaupun dengan cara mengeteng dan menyewa angkutan umum dari rajabasa. Nanti, masa akan diturunkan di Panjang dan dilanjutkan kembali naik bus jurusan Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, kemudian, naik kapal arah ke Pelabuhan Tanjung Priok dan di lanjutkan longmarc menuju ke Monas.
“Kami sebenarnya ingin membantu aparat kepolisan untuk tertib dan aman jika menggunakan bus. Panitia sudah melakukannya dengan maksimal, namun kondisinya sudah jadi begini. Dari semalam panitia sudah bingung, tapi panitia akan tetap memberangkatkannya dengan menggunakan angkot, ada sekitar 70 angkot yang di pesan dan termasuk kami sewa bus Trans Lampung untuk berangkat ke Panjang,” tuturnya.
Pihaknya juga sudah menghibau kepada masa jangan sampai anarkis. Karena, aksi ini membawa nama Islam, dikarenakan Islam itu damai, tidak mengganggu orang dan tidak menzolimi orang lain. “Kami katakan kepada teman-teman kita harus iklas dan sabar. Karena, ini bagian dari kami berdakwa cobaan dan tantangan, maka dari itu ikuti perintah teman-teman panitia,” ungkapnya.(*)
Berdasarkan pantauan jejamo.com, tampak terlihat ribuan masa yang ingin berangkat ke Jakarta berkumpul di Museum Lampung, terlihat beberapa bus dan angkutan umum jurusan Rajabasa yang akan digunakan masa sudah berada di lokasi. Sejumlah anggota polisi juga sudah berada di Museum Lampung.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com
tidak ada rotan akar pun jadi….tidak adanya bus yang bisa di sewa tidak menghalangi Umat Utk berjihad