Jejamo.com, Bandar Lampung – Ketua Dewan Dakwah Provinsi Lampung yang juga menjadi panitia dalam mengkoordinir massa GNPF-MUI Lampung, Nazir Hasan mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah mengelola massa yang sedianya akan berangkat ke Jakarta dengan baik. Namun karena pengelola bus tiba-tiba mengundurkan diri, pihaknya menduga ada intervensi aparat terkait hal tersebut.
“Massa akan tetap diberangkatkan. Kalau sampai dibatalkan maka akan memancing emosi mereka menjadi anarkis. Kami juga sudah berkoordinasi dengan daerah lain, dan mereka mengalami hal yang sama,” ujar Nazir kepada jejamo.com, saat ditemui di Museum Lampung, Kamis, 1/12/2016.
Menurutnya, pengelola bus-bus tersebut mengundurkan diri dikarenakan takut atau ada teror  yang dilakukan oknum aparat,”Kemungkinan PO bus-bus tersebut diancam akan dilakuakan pencabutan aaryeknya, jadi mereka tidak mau mengambil resiko,” urainya.
Sementara itu, Kapolresta Bandar Lampung AKBP Murbani Budi Pitono membantah telah mengancam pengelola bus di Lampung yang sedianya akan mengangkut massa menuju Jakarta.
“Saya tidak tahu masalah larangan itu. Karena, itu trayek bukan tugas Kepolisan. Kami hanya menghimbau saja sejumlah massa untuk berdoa di Bandar Lampung saja, dan tidak membawa barang berbahaya. Jika mereka menggelar doa bersama, juga harus tertib, mereka harus membuktikan bahwa warga Lampung ini taat pada hukum, dan menjaga kedamai serta kerukunan,” kata dia di Museum Lampung.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartaawan Jejamo.com,