Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Dinkes Lampung Utara Lakukan Program Pencegahan Penyakit Lingkungan Akibat BABS

Sekretaris Diskes Lampura Edi Kusnadi | Jejamo.com
Sekretaris Diskes Lampura Edi Kusnadi | Jejamo.com

Jejamo.com, Lampung Utara – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Utara telah menjalankan instruksi Kementerian Kesehatan mengenai pencegahan penyakit lingkungan yang diakibatkan buang air besar sembarangan(BABS).

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Diskes Lampura Edi Kusnadi saat dikonfirmasi melalui sambungan, Kamis, 8/12/2016.

Edi Kusnadi mengatakan, sosialisasi program pencegahan penyakit lingkungan yang disebabkan oleh BBAS tersebut dilakukan melalui Puskemas-puskesmas yang ada di Lampura. Dengan tujuan untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan oleh permasalahan lingkungan seperti penyakit diare, gatal-gatal, muntaber dan penyakit infeksi lainnya.

“Kalau buang air besar sembarangan ini kan dapat menimbulkan dampak yang besar, selain lingkungan tercemar kesehatan juga terancam,” ujar Edi.

Dikatakan Edi, dengan BABS tersebut bakteri-bakteri akan menyebar sehingga menimbulkan penyakit. Untuk itu seluruh Puskesmas yang ada di 23 Kecamatan harus turun ke masing-masing Desa untuk melakukan sosialisasi ini. Nantinya akan ada tiga Desa yang akan menjadi percontohan yakni dua Desa di Kecamatan Abung Selatan dan satu Desa di Kecamatan Abung Surakarta.

“Terpilihnya dua Kecamatan yang akan menjadi percontohan itu, karena tiga Desa di Kecamatan tersebut tidak tercemar karena BABS. Dan di Desa tersebut sudah tidak ada lagi masyarakat yang menggunakan WC cemplung,” kata Edi.

Edi menambahkan, pada tahun 2017 mendatang semua sosialisasi ini harus sudah diterapkan oleh seluruh wilayah yang ada di Lampura. Sehingga pada tahun 2019 mendatang tidak ada lagi masyarakat yang menggunakan WC cemplung dan membuang air besar di aliran sungai.”Agar ini semua tercapai kita berikan penyuluhan . Kemudian kita berikan pemahaman kepada masyarakat agar masyarakat mengadakan gotong royong untuk membangung toilet yang layak,” terangnya.

Untuk itu pihaknya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar menjaga lingkungan sehingga tidak tercemar. Kemudian memahami tentang bahayanya buang air besar di aliran sungai. “Dampak dari kotoran manusia ini sangat besar. Jika dibuang di aliran sungai dan airnya sampai di konsumsi masyarakat tentunya akan membahayakan kesehatan. Kemudian jika dibuang sembarangan dihinggapi serangga dan serangga tersebut hinggap di makanan warga tentu akan menimbulkan penyakit berbahaya,”pungkasnya.(*)

Laporan Buhairi Aidi dan Lia, Wartawan Jejamo.com

 

 

Populer Minggu Ini