Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Dodi Boy Penasela Mantan Atlet Panahan Lampung Dibunuh Gendro Warga Natar karena Utang Rp100 Ribu

Kedua tersangka pembunuhan saat berada di Mapolsek Natar Lampung Selatan, Kamis, 8/12/2016 |Andi/jejamo.com  
Kedua tersangka pembunuhan saat berada di Mapolsek Natar Lampung Selatan, Kamis, 8/12/2016 |Andi/jejamo.com

Jejamo.com, Natar – Kapolres Lampung Selatan AKBP Adi Ferdian menjelaskan, kornologi pembunuhan terhadap mantan Atlet Panahan Pelajar Lampung Dodi Boy Penasela (33) oleh tersangka Gendro Pramono (22) warga Desa Candimas dan Yudi Ramadian (22) warga Dusun Banjar Sari, Desa Sari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.

Menurut Kapolres, sebelum korban dibunuh, kedua tersangka mendatangi rumah korban. Namun, saat itu korban tidak berada di kediamannya, kemudian, pelaku pulang ke rumahnya masing-masing.

” Setelan itu, tersangka Gendro mengirimkan sms kepada korban untuk bertemu di SPBE Candimas, di tempat itu kedua tersangka sudah menunggu korban,” ujarnya kepada Jejamo.com, di Mapolsek Natar, Kamis, 8/12/2016.

Tidak lama kemudian, lanjut Kapolres, korban datang ke tempat tersebut mengendarai sepeda motor, setelah bertemu korban dan tersangka sempat mengobrol.” Tak lama kemudian korban dan tersangka Gendro terjadilah perang mulut, korban terlebih dahulu memukul tersangka maka terjadilah pembunuhan, sementara itu Yudi mengaku hanya menunggu di motor saja,” jelasnya.

Dia menambahkan, motif pembunuhan yang dilakukan tersangka dikarenakan permasalahan hutang piutang antara korban dan tersangka Gendro. “Korban memliki hutang sebesar Rp. 100 ribu kepada tersangka Gendro, setiap kali tersangka menagih utang tersebut korban selalu susah ditemui,”ujarnya.

Barang bukti yang disita petugas yaitu satu buah celana pendek, baju kaos warna kuning, sepeda motor dan sepasang sendal jepit milik korban, sedangkan untuk senjata tajam yang digunakan untuk membunuh korban ditemukan.

Tersangka Gendro Pramono mengaku, dirinya membunuh korban dilatar belakangi masalah hutang piutang serta dendam terhadap korban yang tidak mau membayar hutang.

“Dia (korban) punya hutang sama saya 100 ribu itu dari main judi koprok, ini hutang tersebut sudah tiga hari tapi dia belum mau bayar, saya juga merasa dendam karena dia sering memukul kepala saya dan saya juga baru kenal di tempat koprok, saya membunuh itu direncanakan,” kata dia.

Sementara itu, tersangka Yudi mengatakan, dirinya tidak ikut membunuh korban, dia mengaku hanya mengantar tersangka Gendro untuk bertemu dengan korban.” Saya nggak ikut-ikutan, saya cuma nunggu di atas motor saja. Saya juga nggak tahu kalau Gendro itu mau membunuh dia, saya hanya nganter aja,” pungkasnya.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

 

 

Populer Minggu Ini