Jejamo.com, Bandar Lampung – Mizarwan atau yang akrab dipanggil Ijal kini duduk di semester 7 Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Raden Intan Lampung. Keluarga Ijal tergolong kurang mampu.
Saban hari Ijal berjualan jagung susu keju atau yang diakronimkan menjadi jasuke. Bagi Ijal, jasuke bisa dijadikan makanan alternatif dan mengenyangkan. Dari sisi kesehatan pun, kata dia, jasuke tergolong baik dikonsumsi.
“Ini bisa sebagai pengganti nasi. Ditambah dengan keju sehingga citarasa pada jagung lebih nikmat dan bervitamin untuk anak-anak,” kata Ijal kepada jejamo.com beberapa waktu lalu.
Ijal juga menyediakan tambahan cokelat dan krim sehingga semakin nikmat disantap. Dengan harga banderol antara Rp2.000-Rp5.000, penganan yang dijajakan Ijal cukup terjangkau kantong pembeli.
Ijal mengaku, hasil berjualan jasuke ini dia pergunakan untuk membayar uang kuliah dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Hujan terkadang menjadi penghambat Ijal dalam berjualan. Jika hujan deras, ia memilih pulang ke tempat kostnya. Hasil jualan saat musim hujan, kata dia, kadang tidak begitu banyak.
Namun, Ijal tetap bersyukur ia ada pekerjaan yang menghidupinya. Kata Ijal, kalau ada niat pasti ada jalan.
Dahulu, sebelum berjualan jasuke, Ijal pernah merantau hingga Bogor. Ia menjadi staf di sebuah pabrik. Ia kemudian berhenti karena hendak kuliah.
Kini, sebelum berangkat kuliah, pagi-pagi ia sudah bangun untuk membeli jagung di pasar. Jagung itulah yang ia rebus sebagai bahan utama jasuke.(*)
Laporan Panji Ilham Fansa, Kontributor Jejamo.com