Jejamo.com, Bandar Lampung – Juanda (26) warga Pesawahan, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, meringis kesakitan akibat dihadiahi timah panas di kedua kakinya oleh Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308 Polresta Bandar Lampung.
Juanda terpaksa dilumpuhkan karena melawan saat akan diringkus di kediamannya. Laki-laki berusia 26 tahun itu sudah lima kali melakukan penodongan dengan sasaran tukang ojek dan tukang becak di wilayah Kota Bandar Lampung, saat mejalankan aksinya pelaku juga tidak segan-segan melukai korbannya.
Kapolresta Bandar Lampung AKBP Murbani Budi Pitono menjelaskan, modus yang digunakan pelaku untuk mencari korbannya dengan cara berpura-pura menjadi penumpang ojek dan becak dengan meminta diantarkan ke suatu tempat.
“Setelah sampai ditempat yang sepi, pelaku meminta korban untuk berhenti dan kemudian, pelaku menodongkan senjata tajam kepada korban dan langsung merampas barang milik korbannya,” ujarnya kepada Jejamo.com, di Mapolresta, Rabu, 14/12/2016.
Murbani menuturkan, pelaku merupakan seorang residivis dengan kasus yang serupa, pelaku 2014 dihukum selama 2 tahun di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Way Hui Lampung Selatan dan baru selesai menjalani hukuman pada bulan Oktober 2016.
Dari penangkapan terhadap pelaku petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa satu bilah senjata jenis pisau yang digunakan pelaku untuk mengancam korban dan pelaku dijerat dengan pasal 365 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan kekerasan dengan ancaman pidana penjara selama 12 tahun.” Kami juga masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan di TKP lain,” jelasnya.
Sementara itu, Juanda mengaku, dirinya baru lima kali melakukan penodongan, dengan sasaran para korban tukang ojek dan becak dengan cara berpura-pura sebagai penumpang.
“Nanti kalau ketemu tempat sepi saya todong korban dengan pisau, terus saya ambil barang-barangnya seperti ponsel dan uang, jika, korban melawan saya mengancam akan membunuhnya,” kata dia.
Hasil dari penjualan barang curiannya, lanjut pelaku, nantinya akan digunakan untuk keperluan sehari-hari dan membeli minuman keras serta main judi.” Saya melakukan penodongan itu, kalau saya lagi nggak punya uang,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com