Jejamo.com, Bandar Lampung – Peningkatan kualitas urban suatu daerah dapat dilihat dari pergerakan pemudanya. Pergerakan pemuda Lampung pun ditunjukkan oleh tingginya tingkat perkembangan dan pertumbuhan komunitas yang ada.
Terdapat banyak komunitas aktif di Lampung yang bergerak dalam berbagai bidang dan konsentrasi tujuan. Namun sesungguhnya, seluruh komunitas Lampung berperan secara positif untuk satu visi yang sama, yaitu pergerakan kemajuan provinsi Lampung tercinta oleh para pemuda.
Atas dasar keberagaman tersebut dan dengan inisiasi dari CIMB, komunitas Janis dan Sanak Lampung, Rabu malam lalu, 14/12/2016, mengadakan Lampung Group Discussion. Acara yang disingkat sebagai LCD ini merupakan gathering komunitas Lampung yang dilaksanakan di CK Resto, Pahoman, Bandar Lampung, mulai jam 19.30 hingga 22.00 WIB.
Fita dari CIMB mengungkapkan, anak muda sebagai change maker dan problem solver, dipertemukan untuk jalan bareng dan berbagi ide di masing-masing kota melalui kolaborasi dan integrasi.
“CIMB ingin bisa dekat dengan anak muda dan komunitas untuk melihat needs and wants dan hal yg sedang trend di anak muda. Community gathering seperti ini sudah kita lakukan di tiap kota besar Indonesia dengan total 34 kota,” ujarnya.
Acara diskusi diawali dengan perkenalan tiap perwakilan komunitas tentang deskripsi dan cerita singkat komunitas masing-masing. Project Director LCD, Veranetta dari komunitas Janis, mengungkapkan bahwa acara dikonsep sebagai diskusi santai.
Sebanyak 23 komunitas mengirimkan perwakilannya untuk turut serta dalam forum diskusi tersebut. Komunitas-komunitas tersebut pun hadir dari berbagai bidang konsentrasi seperti seni rupa dari komunitas Krupuk Lampung, Lampung Menulis, dan Tangan Kreatif Lampung, serta seni musik dari komunitas Biola Lampung.
Terdapat pula komunitas yang bergerak di bidang pendidikan yaitu CEO Lampung, Jendela Lampung, dan Gogocampus. Forum diskusi juga sempat membahas masalah kesehatan masyarakat oleh Komunitas Peduli Generasi Lampung, dan masalah lingkungan oleh HiLo Green Community dan Earth Hour Bandar Lampung. Komunitas bidang olahraga pun turut serta dalam forum, yaitu dari Wheeling Lampung dan Street Workout Lampung.
Untuk bidang teknologi terdapat pula perwakilan dari portal bandarlampungku. Tak lupa pula bahasan konsentrasi sosial dari komunitas Janis, Jalan-Jalan Edukasi, dan SC 234. Serta public speaking dan kepemudaan dari IMMKOBAL dan Just Speak Indonesia, dan lain-lain.
Sesi perkenalan kemudian dilanjutkan dengan pembahasan ide kolaborasi yang bisa dilakukan. Bahasan inti forum diskusi selanjutnya dimulai dengan pemunculan ide pengadaan taman tempat berkumpul komunitas. Taman ini dicanangkan untuk berlokasi di daerah Sukarame dan akan menjadi proyek pada Januari 2017.
Barry, inisiator acara, bercerita tentang pengalamannya di Tiongkok bahwa ada inkubator pemuda yang difasilitasi oleh pemerintah negara, di mana hal tersebut belum ada di daerah kita.
“Sejauh ini di Lampung ada beberapa tempat dan taman, namun kurang maksimal pemanfaatannya. Padahal sarana taman seperti itu lah yang kita butuhkan.”
“Kenapa di Lampung enggak ada tempat main dan kumpul pemuda yang enggak nge-mal dan enggak ngafe?” kata Ryan, seorang peserta.
“Kalau anak gambar memang butuh taman. Sempat kita kumpul di Unila tapi enggak ada tempat khusus. Sekarang di pasar seni tapi enggak layak,” ujar Ismail dari Krupuk.
Pengadaan taman komunitas ini selanjutnya akan menjadi bahasan grup yang akan dibawa dalam forum diskusi selanjutnya. Dan dibarengi dengan pemunculan solusi yaitu realisasi website perkumpulan komunitas di Lampung oleh komunitas Sanak Lampung.
“Jadi komunitas Lampung bisa punya tempat ngumpul yaitu taman yang offline, dan tidak lupa pula taman berupa website yang online” ujar perwakilan Komunitas Peduli Generasi Lampung yang diikuti dengan tepuk tangan dari seluruh peserta forum.
Ke depannya, Lampung Community Discussion diharapkan dapat menjadi sarana yang baik bagi kolaborasi dan integrasi komunitas-komunitas yang ada di Lampung.
“Forum diskusi ini merupakan momentum awal yg baik. Karena dari sini bisa jadi embrio pergerakan yang besar. Dengan pengelolaan yang tepat, yaitu bisa merangkul komunitas-komunitas yang ada” ujar Indra, perwakilan dari IMMKOBAL. Dimulai dari obrolan santai, ide-ide dan solusi permasalahan yang ditampilkan semoga dapat segera direalisasikan untuk mencapai Lampung yang keren dan penuh dengan pemuda aktif yang berkembang demi kemajuan Lampung kita sendiri,” katanya.(*)
Laporan Aulia Afifah Junaidi, Kontributor Jejamo.com