Jejamo.com – Badan Penasehat OKI menilai PBB gagal bertindak cepat dan tegas atas situasi di Aleppo. Belakangan, permusuhan di Suriah yang dilanda perang dirasa malah semakin memburuk.
The Independent Permanent Human Rights Commisssion (IPHRC), mengaku semakin cemas atas kekejaman terbaru di Aleppo, usai semakin seringnya pembunuhan atas warga sipil. Masyarakat internasional yang tidak bertindak, telah memperburuk permusuhan yang mengakibatkan kerusakan dan jatuhnya korban warga sipil.
“Dewan Keamanan PBB dan pihak terkait lain gagal untuk bertindak cepat dan tegas, untuk mewujudkan gencatan senjata, mengamankan warga sipil, serta memberikan bantuan kemanusiaan,” kata IPHRC seperti dilansir Arab News, Senin (19/12).
IPHRC sangat mengutuk pelanggaran hak asasi manusia yang sedang berlangsung di Aleppo, menekankan pentingnya perlindungan bagi warga sipil dan mematuhi hukum internasional. Kecaman ini berlaku bagi semua pihak yang bermain dalam konflik, terutama pemerintah Suriah dan sekutunya.
Kecaman merujuk dari gambar-gambar yang datang dari Aleppo, dengan menunjukkan berbagai kekejaman seperti eksekusi, dan intervensi kepada warga. Walau potret-potret situasi di Aleppo telah mengguncang hati nurani dunia, tidak ada tindakan yang diambil siapapun sampai hari ini.
IPHRC mendesak Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan, demi mengakhiri neraka yang terus terjadi dan dirasakan warga sipil di Aleppo dan Suriah secara luas. Waktu untuk bertindak dinilai telah dimulai, dan sejarah tidak akan mudah membebask semua orang dari kelambanan yang terjadi.(*)
Republika