Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Pelaku Pencurian Sepeda Motor Tewas Usai Ditangkap, Anggota Polres Metro Diperiksa Polda Lampung

wakapolres-metro-dery-agung
Wakapolres Kota Metro, Kompol Dery Agugn Wijaya. | Haris/Jejamo.com

Jejamo.com, Kota Metro – Kematian Helmi (35) warga Handuyang Ratu, Kecamatan Padang, Ratu Kabupaten Lampung Tengah, pelaku pencurian sepeda motor (Curanmor) di pasar Cinderawasih Kota Metro yang diamankan pedagang dan pengunjung pasar Rabu (30/11/2016) lalu akhirnya meninggal.

Meski penangkapan Helmi dilakukan oleh massa, namun kematiannya dinilai janggal oleh keluarganya. Pihak keluarga kemudian melaporkan perihal ini ke pihak Kepolisian Daerah Lampung dengan bukti laporan, Nomor : STTPL/1542/XII/2016/Lpg/SPKT. Laporan juga disampaikan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnasham).

Ibrahim (42), kakak dari Helmi menuturkan, ia merasa kematian adiknya janggal lantaran di bagian kaki kiri dan kanan terdapat luka lecet dan luka lebam. Bagianmata sebelah kanan juga terdapat luka lebam, dan dari mulut terdapat luka dan mengeluarkan darah. Padahal, berdasarkan penulusarannya, diperkuat dengan foto dan saksi yang melihat saat diamankan warga, Helmi masih dalam keadaan sehat.

”Jadi kesimpulannya telah terjadi penganiyaan berat terhadap adik saya yang mengakibatkan banyak luka ditubuhnya sehingga adik saya meninggal dunia pada Sabtu (03/12/2016) pukul di RS Imanuel Bandar Lampung,” tuturnya, Senin (19/12).

Ia menceritakan, penangkapan adiknya terjadi pada Rabu, 30/11/2016. Sekitar pukul 14.50 WIB adiknya sempat dirawat di RSUD Ahmad Yani Metro dan pukul 18.30 WIB dirujuk ke RSU Abdoel Moeloek Bandar Lampung. Menurut pihak RSU Abdoel Moeloek, Helmi mengalami luka yang sangat fatal karena banyaknya retakan ditengkorak kepala dan terjadi pendarahan pada bagian otaknya.

”Setelah itu saya dan keluarga sepakat dilakukan operasi terhadap Helmi untuk mengeluarkan pendarahan di otak, tetapi pihak RSU Abdoel Moeloek menyarankan untuk dirujuk ke RS Imanuel Bandar Lampung. Kemudian setelah dibawa ke RS Imanuel, dilakukan operasi untuk mengelurkan darah dari otaknya dan mengangkat sebagian tulang tengkorak dan kondisinya masih belum sadarkan diri. Tetapi setelah dirawat beberapa hari adik saya meninggal. Makanya saya ingin cari tahu apa yang terjadi pada adik saya,” ungkapnya.

Ibrahim dan keluarganya berharap, siapa pun yang melakukan penganiyaan terhadap adiknya dapat diproses secara hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

”Kami juga berharap adik saya mendapatkan keadilan dan perlindungan hukum dan hak untuk hidup yaitu dengan adanya pihak yang bertanggung jawab terhadap penganiyaan yang mengakibatkan adik saya meninggal,” tuturnya.

Sementara itu dihubungi terpisah, WakaPolres Kota Metro Kompol Dery Agung Wijaya, membenarkan adanya laporan terkait tewasnya Helmi yang diduga terjadi selama helmi bersama polisi. “Memang benar sudah dilaporkan ke Polda, oleh keluarga Helmi. Bahkan kami sudah diperiksa Polda Lampung. Namun hasilnya seperti apa kami masih menunggu,” tuturnya, Selasa, 20/12/2016.

“Helmi meninggal setelah di rawat di RS Imanuel. Kami sudah periksa anggota kami yang menangani kasus ini. Jika ada yang menyalahi prosedur ya pasti akan diproses. Yang jelas kami masih menunggu keputusan Polda Lampung,” pungkasnya .

Penangkapan Helmi oleh masyarakat yang kemudian diamankan oleh anggota Polres Metro, bermula ketiak Helmi berupaya melakukan pencurian kendaraan bermotor di Komplek parkir Pasar Cinderawasih Kota Metro. Karena aksinya ketahuan, Helmi yang sedang mengendarai sepeda motor curian panik dan akhirnya terjun bebas dari lantai 2 bersama motor curiannya. Ia berhasil diamankan oleh massa dan kemudian diserahkan ke Polres Metro.(*)

Laporan Haris Riyanto, Wartawan jejamo.com

Populer Minggu Ini