Jejamo.com, Lampung Timur – Ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Independen Lampung Timur (GMI Lamtim) dan dan Kelompok Solidaritas Petani Lampung Timur(KSP Lamtim) mendatangi kantor Bupati Lampung Timur, Kamis, 22/12/2016.
Massa mulai bergerak sekitar pukul 10,30 WIB. Mereka menuntut kenaikan harga singkong yang semakin merugikan para petani singkong Lampung Timur. Mereka kemudian berkumpul di Lapangan Merdeka Pemerintah Kabupaten Lampung Timur, dan diterima langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Chusnunia Chalim dan Zaeful Bukhari.
Dalam aksi damai ini, massa yang mayoritas petani menuntut pemerintah Lampung timur bertindak tegas terhadap pabrik-pabrik singkong yang berdiri di Lampung Timur. Mereka menduga, pabrik singkong yang ada saat ini tidak membela para petani. Karena menentukan harga singkong semau mereka.
Koordinator aksi damai Fauzi mengatakan, mulai pertengahan tahun 2016 lalu harga singkong terus mengalami penurunan. Sjak dari Rp 1.200 per kilogram (Kg) menjadi Rp 600per kg. Bahkan harga singkong langsung anjlok drastis sampai dengan Desember 2016 yaitu Rp 500 per kg. Petani menjadi resah karena mendengar kabar bahwa awal Januari 2017 harga singkong akan turun lagi menjadi Rp 300 per kg.
Fauzi juga menambahkan, dalam aksi damai hari ini para petani memberikan dukungan moral sepenuhnya kepada Bupati dan DPRD Lampung Timur untuk dapat menyampaikan tuntutan para petani kepada Pemerintah Pusat. Yaitu, menaikan harga singkong. Mengawasi potongan timbangan dan potongan kadar air, yang mencapai 20-30 persen.
Mereka juga minta Pemerintah Pusat menjamin ketersedian pupuk yang selama ini kerap menjadi masalah pada petani di Lampung Timur.
Masa juga meminta kepada Bupati Lampung Timur untuk berpihak kepada petani dan rakyat kecil,bukan kepada pengusaha atau pabrik,serta menekankan kepada pabrik tapioka yang berada di Desa Muara jaya, Kecamatan Sukadana agar mendahulukan untuk membeli singkong milik petani sekitar pabrik, bukan mengutamakan singkong dari luar.
Sementara itu, Bupati Chusnunia Chalim dalam penjelasannya mengatakan, Pemerintah Lampung Timur telah maksimal dalam mengupayakan menaikan harga singkong serta mengatasi kelangkaan pupuk. Bahkan Pemkab sudah menemui Kementrian Perdagangan serta berkoordinasi dengan DPR RI. Namun sampai sekarang belum juga menemukan titik temu.
Bupati berjanji besok pada Jumat, 23/12/2016 pihaknya akan memanggil seluruh pimpinan perusahaan singkong yang ada di Lamtim untuk duduk bersama menaikan harga singkong. Untuk itu ia meminta pada para petani untuk bersabar menunggu hasil musyawarah tersebut.(*)
Laporan Suparman, Wartawan Jejamo.com