Jejamo.com, Lampung Timur – Pemerintah Lampung Timur mengaku akan menutup sejumlah perusahaan pengolahan singkong di Lampung Timur jika tidak hadir dalam diskusi dan musyawarah terkait harga singkong yang akan digelar pada Jumat, 23/12/2016 mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim saat menemui ribuan petani singkong Lampung Timur yang menggelar aksi damai di Lapangan Merdeka Pemkab setempat, Kamis, 22/12/2016.
Di depan massa Bupati Chusnunia berjanji akan menyelesaikan permasalahan anjloknya harga singkong. Dirinya meminta waktu selambat-lambatnya satu bulan, untuk menyelesaikan permasalahan ini. “Kami atas nama pemerintah Lampung Timur meminta limit waktu paling lambat satu bulan untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya.
Bupati Chusnunia juga langsung memerintahkan dinas terkait untuk memanggil sejumlah pimpinan perusahaan singkong yang ada di Lampung Timur. Bupati juga mengancam jika masih ada pabrik yang membandel, dan tidak mau hadir pihak pemerintah akan memberikan sangsi tegas dengan penutupan sementara. Bupati bahkan akan bersama warga mendatangi pabrik yang tidak mau mengikuti aturan yang berlaku tersebut.
Tidak hanya itu,Bupati juga merasa kecewa terhadap Kementrian Perdagangan yang pada beberapa bulan yang lalu telah berkunjung ke Lampung Timur. Dalam kunjungannya, Menteri Perdagangan RI berjanji akan mengawal harga singkong, namun kenyataan tidak ada sama sekali.
Bupati Chusnunia juga mengaku siap mendampingi para petani singkong se-Lampung Timur untuk menggelar aksi damai ke Pemerintah Pusat atau Istana Merdeka. “Pihak Pemkab Lamtim akan terus mengawal permasalahan ini sampai ke Pemerintah Pusat. Bahkan siap ikut serta turun di depan Istana untuk menuntut kenaikan harga singkong dan menutupi kelangkaan pupuk,” tuturnya.
Namun Bupati Chusnunia meminta masa aksi damai yang sempat hadir pada hari ini, untuk bersabar sementara, dan memberikan waktu kepada Pemerintah dan DPRD Lampung Timur untuk menyelesaikan permasalahan ini.(*)
Laporan Suparman, Wartawan Jejamo.com