Jejamo.com, Bandar Lampung – Kakek Tarmizi 75 tahun yang tewas tersambar kereta api diketahui kerap berjalan kaki di sepanjang rel kereta untuk mengunjungi cucunya di kediaman anaknya di Sidorejo, Desa Hajimena, Kecematan Natar.
“Saat kejadian itu saya berada di dalam rumah, kemudian tetangga saya memanggi. Katanya ada bapak-bapak tersenggol kereta. Kemudian, saya teriak meminta tolong, nggak lama warga datang,” ujarnya Suparman salah seorang warga yang menjadi saksi mata kejadian. Rabu, 28/12/2016
Menurutnya, korban langsung dievakuasi oleh anaknya dan sejumlah warga sekitar. “Langsung dibawa tempat kediaman anaknya yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Dia itu sering kesini untuk melihat cucunya. Namanya juga orang tua kangen sama anaknya,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga tewas tersambar kereta api babaranjang di perlintasan Kandis KM 19-3021 rel kereta api, Jalan Haji Komarudin, Kelurahan Rajabasa Raya, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, Rabu, 28/12/2016.
Korban meninggal dunia bernama Tarmizi (75), warga Jalan Indra Bangsawan, Gang Haji Hasan, Kelurahan Rajabasa, Kecematan Rajabasa, Bandar Lampung. Korban mengalami luka dibagian punggung belakang dan luka berat di kepala bagian belakang.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com