Jejamo.com, Kota Metro – Wali Kota Metro Achmad Pairin meminta Dinas Perdagangan dan Pasar (Diadaksar) Kota Metro untuk melakukan pemeriksaan ulang di sejumlah pasar, terkait kelangkaan kedelai yang banyak dikeluhkan warga.
Pairin mengaku khawatir jika kelangkaan berlangsung terus-menerus, maka para pengusaha tempe dan tahu di Kota Metro akan gulung tikar. “Maka dari itu saya meminta kepada instansi terkait untuk melakukan croscek, agar segera diketahui apa yang menyebabkan kelangkaan kedelai di pasaran,” kata Pairin usai menghadiri kegaiatan Pembagian Insetif di Metro Timur, Rabu, 28/12/2016.
Pairin menjelaskan, untuk harga terakhir kedelai di Kota Metro telah mencapai Rp 7.000 per kilogram. “Saya baru meminta kepada istansi terkait untuk turun dan melihat penyebab kelangkaan di pasaran. Makanya hasilnya belum diketahui,” paparnya.
Sementara itu, salah seorang pengusaha tempe di Ktoa Metro Sarbi mengatakan, hingga saat ini kedelai sulit didapat di Metro. Hanya beberapa toko saja yang memiliki kedelai, pembeliannya juga dibatasi.
“Cari kedelai sekarang susah. Kadang ada kadang hilang. Sebagai pegunsaha kami bingun karena pasokannya harus stabil. Terpaksa saya harus keliling cari kedelai setiap harinya,” paparnya.(*)
Laporan Haris Riyanto, Wartawan Jejamo.com