Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Perahu Kelebihan Muatan, Pemancing asal Gadingrejo Pringsewu Tewas Tenggelam di Perairan Panjang

Arif salah satu korban tenggelam saat di rawat di RSUDAM dengan didampingi keluarganya, Senin, 2/1/2016 | Andi/jejamo.com
Arif salah satu korban tenggelam saat di rawat di RSUDAM dengan didampingi keluarganya, Senin, 2/1/2016 | Andi/jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung– Sebuah kapal nelayan sewaan yang bermuatan 24 penumpang yang hendak memancing di perairan laut Panjang, Bandar Lampung, terbalik akibat dihantam ombak pada, Minggu, 1/1/2017 kemarin, sekitar pukul 17.30 WIB.

Akibat kejadian itu, dua orang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek, mereka ialahu Yulianto (40) warga Gadingrejo, Pringsewu, Arif (32) warga Waykepayang, Rajabasa, Bandar Lampung. Sedangkan satu orang meninggal dunia bernama Agus Siswanto (55) warga Gadingrejo, Pringsewu. Sementara itu 21 orang lainnya selamat.

Yulianto, korban tenggelam, menceritakan, peristiwa tersebut terjadi saat ke 24 penumpang itu hendak mancing di perairan Panjang. Namun, baru sampai 15 meter dari bibir pantai, kapal dihantam ombak.

“Waktu dihantam ombak sebagaian penumpang masih ada yang pegangan kapal, sementara saya dan satu orang lagi sempat tenggelam, tapi, bisa ditolong. Sedangkan Agus (korban tewas) terpental jauh dari kapal,” ujarnya kepada Jejamo.com, saat ditemui di ruang Murai kelas III A RSUDAM, Senin, 2/1/2017.

Lanjut Yulianto, waktu kapal itu terbalik sejumlah penumpang yang selamat dibantu oleh para nelayan yang berada dilokasi.” Pas kapal tenggelam itu nggak jauh dari bibir pantai, kemungkinan sejumlah nelayan melihat kapal kami yang terbalik, kemudian kami ditolong nelayan, selanjutnya, saya nggak sadarkan diri, ketika sadar saya sudah berada di Rumah Sakit ini,” paparnya.

Yulianto menuturkan, ia bersama delapan orang rekannya ingin memancing mengisi libur tahun baru. Tapi, sewaktu sampai di lokasi, dirinya bertemu dua orang rombongan yang berjumlah 15 orang.

“Saya bersama teman-teman, nggak kenal dengan ke 15 orang itu. Kami hanya bertemu di situ, kemudian kami bergabung dan patuangan untuk sebesar Rp 20 ribu untuk biaya menyewa kapal nelayan. Sebenarnya sih saya ragu untuk berangkat ke sana karena kebanyakan orang,” tuturnya.

Yulianto melanjutkan, sebelum kapal yang memuat 24 orang itu terbalik, kapal hendak kembali ke bibir pantai untuk mengurangi penumpang. Namun, belum sampai ke tepian, kapal sudah dihantam ombak.”Seharusnya kan kapal berukuran 5×1,5 meter dan berkapasitas untuk 15 orang, tapi kami nekat gunakan untuk 24 orang,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang didapat jejamo.com korban meninggal dunia atas nama Agus Siswanto sudah dibawa pihak keluarganya untuk dimakamkan di Gadingrejo, Pringsewu. Sebelumnya jenazah korban sempat dilakukan visum di Puskesmas rawat inap Panjang, Bandar Lampung.(*)

 

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini