Jejamo.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia dilaporkan menangguhkan kerja sama militer Australia. Menurut pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI), penangguhan ini disebabkan oleh alasan teknis.
“Semua bentuk kerja sama telah ditangguhkan. Ada hal-hal teknis yang perlu dibahas. Sangat mungkin kerja sama akan kembali dilakukan jika semua masalah itu telah selesai,” kata Kapuspen TNI, Mayor Jendeal Wuryanto, seperti dilansir Reuters pada Rabu, 4/1/2017.
Ini adalah bab baru dari hubungan kedua negara tetangga yang memang dikenal memiliki hubungan yang naik turun. Kedua negara sejatinya memiliki kerjasama  militer yang cukup penting mulai dari kerjasama kontraterorisme, hingga perlindungan perbatasan.
Sebelumnya, Australia sempat menghentikan latihan bersama dengan pasukan khusus Indonesia, yang dikenal sebagai Kopassus, setelah tuduhan pelanggaran yang dilakukan oleh Kopasus Timor Timur pada tahun 1999, atau sebelum Timor Timur memutuskan keluar dari Indonesia.
Jakarta dan Canberra akhirnya kembali menghidupkan kerja sama militer, setelah kedua negara memiliki keinginan untuk melakukan kerja sama kontraterorisme yang menjadi penting setelah pemboman dua klub malam di Bali pada tahun 2002 yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia.
Hubungan kedua negara sendiri sejatinya mulai membaik dalam beberapa waktu terakhir, yang ditandai dengan, latihan bersama pertama di tanah Australia sejak tahun 1995. Latihan itu dilakukan di utara kota Darwin pada September tahun lalu.
Sementara itu, Australia sendiri sejauh ini belum memberikan keterangan resmi mengenai pengumuman penangguhan kerjasama yang disampaikan oleh militer Indonesia. (*)