Jejamo.com, Bandar Lampung – Kenaikan harga cabai di Bandar Lampung hingga Rp70 ribu per kilogram tidak membuat rumah makan Bebek Belur yang terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, Telukbetung Utara, Bandar Lampung, mengurangi porsi sambal dan menaikkan harganya.
“Harga semua jenis cabai sekarang sedang naik. Tapi, kami tidak mengurangi porsi sambal dan menaikkan harganya. Karena, itu sudah resiko kami sebagai pedagang,” ujar Ratnaliana Fani, pemilik rumah makan Bebek Belur kepada Jejamo.com, saat ditemui ditempat usahanya, Sabtu, 7/1/2017.
Lanjut Fani, keadaan seperti ini sudah menjadi risiko pedagang yang mengalami omset penghasilannya menurun.”Selain omset menurun, minimal pengeluaran modal akan bertambah, bahkan, pernah ada pengunjung yang bertanya kenapa harga cabai bisa mahal,” urainya.
Dia menambahkan, diperkirakan kenaikan harga cabai pada tahun akan cukup lama, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau tahun lalu itu, harga cabai bisa naik tapi hanya bertahan satu bulan saja. Tahun ini seperti bakal lama untuk turun harga, jadi saya berharap pemerintah dapat menurunkan harga sembako menjadi harganya stabil kembali,” tutupnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com