Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Ini Alasan Kakak Beradik di Jagabaya II Nekat Bunuh Tetangga

petuga-polisi
Sejumlah petugas kepolisian dari Polsekta Sukarame, Bandar Lampung sedang berada di rumah kedua pelaku dan meminta keterangan saksi-saksi, Minggu, 8/1/2016 dini hari, | Andi/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Riswa (47) saksi mata, menceritakan, permasalahan hingga terjadinya pembunuhan terhadap korban Sapriadi (33) yang dilakukan oleh dua kakak beradik Nurhadi dan Sanjaya Dwi Saputra, karena kedua pelaku tidak terima dengan teguran korban.

“Awalnya, korban sudah beberapa kali menegur mereka (kedua pelaku), kerena, mereka ini sering kumpul-kumpul bersama teman-temannya malam hari dan itu mengganggu warga,” katanya kepada Jejamo.com, di lokasi kejadian, Minggu, 8/1/2017.

Namun, beberapa kali teguran korban itu diindahkan oleh kedua pelaku, hingga menurut Riswa akhirnya, korban kesal terhadap pelaku ini, lalu, mendatangi rumahnya. “Mungkin korban itu sudah sangking kesalnya terhadap kakak beradik ini dan akhirnya terjadilah kejadian pembunuhan seperti ini,” paparnya.

Dia menuturkan, sebelum terjadi pembunuhan tersebut, dirinya juga pernah meminta pemilik rumah, agar tidak membuat gaduh di lingkungan situ. ” Kedua pelaku inikan tinggal sama orang tuanya dan kurang setahun mengontrak rumah disini, yang punya kontrakan masih saudara saya, jadi saya meminta kepada pemilik rumah itu agar menegurnya jangan membuat keributan,” tuturnya.

Sementara itu, pengakuan dari orangtua kedua pelaku, Nuri, korban datang kerumahnya dalam keadaan mabuk minuman keras, lalu memecahkan kaca depan rumah menggunakan senjata tajam. ” Waktu terdengar suara kaca pecah itu, kemudian anak saya (Sanjaya Dwi Saputra) keluar, dia (korban) langsung memukul anak saya itu menggunakan badik di bagian kepala hingga berdarah,” kata dia, saat ditemui di Polsekta Sukarame.

Kemudian, kakak korban Nurhadi tidak terima dengan kejadian itu, terjadilah perkelahian hingga korban mengalami penusukan. “Waktu, perkelahian sendiri saya nggak tahu, karena, malam itu saya sedang tidur. Pas waktu saya bangun kerena mendengar suara keributan, saya lihat di depan rumah korban sudah tergeletak dan dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawanya nggak tertolong lagi,” paparnya.

Diberitakan sebelumnya, Sejumlah warga Jalan Belia, Gang Kamboja, Kelurahan Jagabaya II, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung, digegerkan dengan terjadinya pembunuhan, pada Minggu dini hari, 8/1/2017, sekitar pukul 02.00 WIB.

Laporan Andi Apriyadi, wartawan Jejamo.com.

Populer Minggu Ini