Jejamo.com, Bandar Lampung – Calon bupati Mesuji Khamamik menjelaskan kedatangnya ke Polda Lampung usai salat zuhur di Masjid Al-Ikhlas kompleks Mapolda Lampung, Rabu, 11/1/2017.
Ia memaparkan, pemanggilannya kali ini oleh Subdit 1 Ditreskrimum Polda Lampung terkait dugaan tindak pidana pelanggaran pemilu.
“Dugaan pelanggaran yang saya lakukan di Balai Desa Pancawarna, Kecamatan Way Serdang, Mesuji, sudah saya jelaskan dengan penyidik. Bahwa di desa itu kehadiran saya sebatas mengecek lokasi persiapan yang merupakan salah satu agenda kampanye,” katanya kepada jejamo.com.
Khamamik menegaskan, kedatangannya ke Balai Desa Pancawarna bukan untuk berkampanye seperti apa yang disangkakan, melainkan bersilaturahmi dengan warga yang melakukan latihan Linmas.
Baca Juga: Khamamik Ditetapkan Tersangka, Nasdem Siapkan Bantuan Hukum
“Saya itu sekadar mampir di Balai Desa. Setelah mengecek persiapan kampanye di salah satu lapangan yang tidak jauh dari balai desa tersebut, saya ditawari Camat Way Serdang untuk memberikan sambutan, Namun, saya tolak, karena tujuan saya bukan untuk kampanye di balai desa itu,” terangnya.
Dia mengaku, hanya sedikit memberikan pengarahan motivasi kepada rekan-rekan Linmas yang sedang melakukan pelatihan.
Baca juga: Khamamik Penuhi Panggilan Polda Lampung.
“Saya tegaskan sekali lagi. Saya hanya mampir dan sedikit memberikan semangat kepada anggota Linmas dan tidak ada maksud berkampanye,” kata dia.
Terkait dengan kasus pemukulan yang dialaminya, Khamamik mengatakan, dirinya justru menjadi korban atas tindak kekerasan yang dilakukan seseorang yang tidak dikenal.
“Kasus itu sudah saya Laporkan kepada kepolisian, tinggal menunggu proses hukum,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Khamamik memenuhi panggilan penyidik Subdit 1 Dirkrimum Polda Lampung, Rabu, 11/1/2017.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com
