Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Ratusan Petani Singkong Lampung Utara Demo di Depan Kantor Bupati

Ratusan warga Persatuan Petani Singkong Lampung Utara (Lampura), berunjuk rasa ke kantor Pemkab setempat, menuntut agar perusahaan menaikkan harga beli singkong dari masyarakat, Senin, 23/1/2017 | Lia/jejamo.com
Ratusan warga Persatuan Petani Singkong Lampung Utara (Lampura), berunjuk rasa ke kantor Pemkab setempat, menuntut agar perusahaan menaikkan harga beli singkong dari masyarakat, Senin, 23/1/2017 | Lia/jejamo.com

Jejamo.com, Lampung Utara – Ratusan warga Persatuan Petani Singkong Lampung Utara (Lampura), berunjuk rasa ke kantor Pemkab setempat, menuntut agar perusahaan menaikkan harga beli singkong dari masyarakat, Senin, 23/1/2017.

Adi Rasyid, koordinator lapangan (korlap), menjelaskan, para petani singkong terpaksa menggelar aksi karena merasa tertekan dengan nilai beli perusahaan terhadap singkong warga.

“Oleh karena itu, Persatuan Petani Singkong Lampura dalam pernyataan sikapnya menyatakan penyebab adanya impor singkong dari Vietnam dan Thailand sehingga ketersediaan singkong berlimpah. Selain itu, besaran refaksi (potongan) dari perusahaan yaitu 20-25 persen, dan tidak konsisten terhadap kesepakatan bersama dengan pemerintah,” ujar Adi membacakan pernyataan sikap.

Atas alasan tersebut, masyarakat meminta agar Pabrik menaikkan harga pokok singkong. Kemudian pabrik menormalisasi potongan refaksi sebesar 14 persen.”Meminta Pemkab Lampura dan DPRD untuk mengawal kesepakatan antara pemerintah dan pengusaha singkong tentang harga minimum Rp700 per kilogram. Serta meminta pemerintah pusat untuk stop impor singkong dan tapioka,” kata Rasyid.

Menanggapi tuntutan tersebut, Sekkab Lampura Samsir menjelaskan akan mengundang perwakilan perusahaan, untuk berdialog dengan masyarakat dan mencarikan solusi atas keinginan para pengunjuk rasa. “Rencananya pekan depan kami akan undang pihak perusahaan, dan perwakilan pengunjuk rasa untuk bermusyawarah mencarikan solusi atas persoalan ini,” terang Samsir.(*)

 

Laporan Buhairi Aidi dan Lia, Wartawan Jejamo.com

 

 

 

Populer Minggu Ini