Berita Lampung Tengah, Jejano.com – Meski memiliki beberapa titik api yang berpotensi terjadi kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Tengah mengaku tidak memiliki anggaran untuk mengatasi bencana kabut asap.
Armada pemadam kebakaran pun, BPBD hanya memiliki empat unit dengan kondisi tiga bisa digunakan dan satu lagi rusak. Kendati demikian Sekretaris BPBD Lamteng M. Juniar, menegaskan jika terjadi bencana kategori nasional, pihaknya siap berkordinasi dengan Pemkab, Dishutbun dan BPBN provinsi.
”Anggaran tidak ada. Hanya saja kalau memang terjadi bencana kebakaran besar, kami siap menanganinya dengan berkordinasi dengan pihak-pihak terkait,’’ ucap Juniar kepada Jejamo.com, Selasa, 27/10/2015.
Mengenai armada kebakaran, Juniar menjelaskan satu armada sudah tidak bisa digunakan karena kendaraan sudah tua. Selama ini, jika butuh bantuan pemadaman, pihaknya meminta bantuan PT Gunung Madu Plantations (GMP) dan PT Humas Jaya.
Juniar mengakui empat armada Damkar ini jauh dari ideal jika harus mengcover 28 kecamatan di Lamteng. ’’Idealnya 35 armada damkar. Kami juga sudah sering mengajukan penambahan armada damkar ke provinsi dan pusat. Hingga kini, permintaan kami belum dipenuhi,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung Sugyono menginformasikan bahwa berdasarkan pantauan satelit NOAA, munculnya titik panas di beberapa wilayah di Lampung.
Kondisi ini disebabkan adanya pengaruh elnino yang memasuki musim kemarau sejak pertengahan Juni. Daerah yang paling banyak ditemukan titik panas, yakni Lampung Tengah, disusul Lampung Timur dan Tulangbawang.
Karena itu, Sugyono mengimbau masyarakat untuk tidak memicu terjadinya kebakaran, apalagi kondisi panas ini diiringi dengan angin. Selain itu, dia juga menyarankan untuk dapat menghemat penggunaan air, mengingat musim kemarau kali ini intensitas hujannya sangat sedikit. (*)
Laporan Raeza, wartawan Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya