Jejamo.com, Bandar Lampung – Ibu korban tewas tersengat listrik di Natar, Rohaya mengaku tidak memiliki firasat apapun terkait peristiwa nahas yang menewaskan anak dan membuat sang suami kini dalam keadaan kritis tersebut.
“Saya nggak ada firasat apa-apa, dan semuanya baik-baik saja, jadi saya berpikir kenapa bisa terjadi seperti ini,” ujarnya sambil menangis, Sabtu, 28/1/2017.
Menurutnya, sang suami memang sering memberikan makan ikan yang ada di kolam halaman rumah itu. “Sebelum kejadian, suami saya itu baru pulang olahraga, terus sampai di rumah langsung memberi makan ikan. Sedangkan anak saya kebetulan sedang ada di rumah,” paparnya.
Berdasarkan pantauan Jejamo.com, tampak terlihat sejumlah pengelayat sudah berada di rumah korban, dan rumah duka juga terlihat sudah dipasang tarup dan sudah ada sejumlah kursi. Selain itu terlihat kerabat dan beberapa warga menangis saat berada di rumah duka dan almarhum di Salat kan di masjid Ulul Al-baab Bataranila yang tidak jauh dari rumah korban.
Sementara itu, Kapolsek Natar Kompol Eko Nugroho, terkait kejadian tersebut pihaknya belum mendapat laporan. “Saya belum terima laporan itu. Tapi, nanti saya tanyakan dulu dengan anggota saya untuk mengecek tempat kejadiannya,” kata dia saat dihubungi via telepon.
Diberitakan sebelumnya, Ade Ardian (28) warga Jalan Melati, Bataranila, Natar Lampung Selatan merenggang nyawa saat hendak menolong bapaknya M Yusuf yang tersengat aliran listrik saat memberi makan ikan di kolam, Sabtu, 28/1/2016.
Akibat kajadian itu Ade Ardian tewas di tempat, sedangkan M Yusuf saat ini keadaannya masih kritis dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com.
