Jejamo.com – Bagi Anda yang pernah melakukan Ibadah umrah atau Haji, mungkin pernah menyadari kesejukan saat kaki menyentuh lantai marmer Masjidil Haram dan sekitar Kabah di Kota Mekah.
Banyak kalangan berdebat perihal alasan di balik rasa dingin tersebut. Umumnya mereka berargumen hal itu tidak mungkin terjadi tanpa bantuan teknologi karena Arab Saudi dikaruniai musim panas dengan suhu yang membakar.
Pihak berwenang telah menyanggah klaim bahwa alasan alasan sebenarnya dibalik kesejukan itu adalah serangkaian pipa yang dialiri air dingin yang terletak di bawah lantai marmer.
Kantor General Presidency untuk Urusan Dua Masjid Suci mengatakan kepada Al Arabiya bahwa alasan utama adalah jenis marmer yang digunakan. Arab Saudi mengimpor marmer langka Thassos dari Yunani yang dapat memantulkan sinar matahari dan memadamkan hawa panas sepanjang hari.
Pulau Thasoss dikenal memiliki warisan marmer sejak ribuan tahun silam. Marmer Thassos dikenal di seluruh dunia karena kualitasnya yang tembus pandang. Dan para turis bisa menyaksikan berpuluh-puluh lori dipenuhi lempengan marmer raksasa di pelabuhan Thassos.
Marmer Thassos digunakan secara luas untuk membangun kuil dan rumah ibadah agama lainnya serta bangunan-bangunan pemerintahan yang penting. Dari abad I sebelum masehi hingga abad III setelah masehi sejumlah besar marmer Thassos diimpor oleh Bangsa Romawi yang mengagumi warna putih saljunya yang lembut.(*)
Tempo.co