Jejamo.com, Bandar Lampung – Hendry Satria, Lurah Tanjung Baru, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, mengaku sudah menerima laporan dari beberapa warga terkait serangan hama ulat bulu di kelurahan setempat.
Hendry Satria Jaya, mengatakan, dirinya sudah sudah menerima laporan dari beberapa yang terkena serangan hama ulat bulu, dan sudah mengecek sejumlah rumah warga di Jalan Prajurit 1, Gang Anggrek, RT 02, Lk 03, Tanjung Baru, Kedamaian Bandar Lampung.
“Saya baru terima laporan baru hari ini (Jumat, 3/2/2017), dan ada sekitar 6 rumah yang terkena dampak hama ulat bulu,” ujarnya kepada jejamo.com, saat ditemui di kantornya, Jumat, 3/2/2017.
Menurutnya, warga mulai resah ketika sejumlah hama tersebut masuk kedalam kamar dan ruangan rumah warga, pihaknya juga sudah turun kelapangan untuk mengecek ke TKP.”Saya sudah lapor Kecamatan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas bersama dokter Ria dan dokter sudah menurunkan tim nya,” kata dia.
Selain itu, lanjut Hendry, pihak juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung.
“Apa langkah-langkah untuk membasmi hama ulat bulu itu, apakah harus memotong pohon lamtoro yang ada diatas bangunan sarang walet yang diduga menjadi sarang ulat bulu tersebut. Maka dari itu saya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan BPBD Kota Bandar Lampung,” ungkapnya.
Dirinya juga menghimbau kepada warga, jika melihat ulat tersebut jangan langsung menyentuhnya. Jika, warga ingin membersihkannya harus disiram menggunakan cairan deterjen.
“Jangan sampai ada warga yang terkena gangguan kesehatan akibat hama tersebut. Jadi, saya akan melakukan pencegahan bersama dengan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Satelit,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sejumlah warga Jalan Prajurit 1, Gang Anggrek, RT 02, Lingkungan 03, Kelurahan Tanjungbaru, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, digegerkan serangan hama ulat bulu.
Asal hama ulat bulu tersebut belum diketahui dari mana. Namun, warga menduga, ulat itu berasal dari pohon lamtoro atau petai cina yang tumbuh di atas bangunan bekas sarang walet dekat permukiman warga.(*)
Laporan Andi Apriyadi, wartawan Jejamo.com.