Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Menyerupai Sayap, Fairing Motor Valentino Rossi dan Vinales Disorot

Fairing pada motor Yamaha YZR M1 yang akan digunakan Rossi dan Vinales tahun 2017 | ist
Fairing pada motor Yamaha YZR M1 yang akan digunakan Rossi dan Vinales tahun 2017 | ist

Jejamo.com – Tahun 2017 ini, Dorna otoritas tertinggi MotoGP, secara resmi melarang penggunaan sayap pada body motor. Hal ini membuat produsen motor mencari celah untuk mengakali aturan tersebut. Seperti dilakukan Yamaha dengan membuat fairing gembung sebagai jalur angin untuk urusan aerodinamika.

Sejak MotoGP resmi kembali menggunakan Ban Michellin, kurangnya daya cengkram ban depan menjadi masalah utama. Untuk menyiasatinya pabrikan terpaksa menggunakan sayap di body kendaraan untuk menambah daya cengkram ban.

Namun, demi alasan keamanan, penggunaan sayap (winglet) pada MotoGP 2017 dilarang. Aturan baru pada dasarnya melarang semua benda atau bentuk mencuat dari fairing atau bodi, dan tidak terintegrasi dengan alur bodi (misal sayap, sirip, tonjolan, dan lainnya) yang bisa memberikan efek aerodinamika.

“Ketika kami mendiskusikan aturan-aturan baru untuk tahun ini, kami punya dua pilihan. Pertama, aturan yang sangat ketat, sungguh terbatas, dengan dimensi fairing. Dan dengan kemungkinan kita akan berakhir dengan tampilan yang sama untuk setiap motor,” kata Direktur Teknik MotoGP Danny Aldridge, yang menjadi hakim tunggal apakah bentuk fairing yang digunakan melanggar aturan atau tidak.

“Ini yang kami tidak mau dan juga pabrikan tidak mau. Jadi, alih-alih itu kami memilih opsi kedua, yang mana menuliskan aturan dengan longgar, tapi memberikan saya kesempatan untuk menentukan apa yang benar dan apa yang tidak,” imbuhnya seperti dikutip Crash, Kamis, 9/2/2017.

Movistar Yamaha kemudian mengungkapkan fairing-nya, dengan desain agak menggembung dan di dalamnya, pada tiap sisinya, terdapat sepasang sayap. Fairing ini telah diuji di tes pramusim Sepang lalu dan sudah diizinkan oleh Aldridge.

Yang kemudian cukup disoroti adalah karena bentuknya cukup menonjol ke luar. Tapi Aldridge mengklasifikasikannya sebagai desain yang masih dalam koridor aturan, karena radiusnya hampir merata dari atas hingga bawah.

“Menggunakan Yamaha sebagai contoh, bagi saya itu diperbolehkan karena, meski aturan mengatakan tidak ada tonjolan, alasan saya tak mengategorikan itu sebagai tonjolan adalah karena itu adalah lengkungan yang berkelanjutan, dengan radius serupa dari atas sampai bawah,” ujarnya.

“Tidak ada variasi yang nyata dalam sudut lengkungannya. Secara keamanan, itu sempurna, tak ada masalah. Yang kami tidak inginkan adalah benda-benda yang muncul dari fairing di sudut 90 derajat atau dengan perubahan mencolok dalam radiusnya. Yang bisa Anda lihat di Yamaha adalah apa yang kami perkirakan untuk terjadi,” tambahnya.(*)

Populer Minggu Ini