Jejamo.com, Bandar Lampung – Tak semua orang punya gingsul yang menawan. Deretan gigi yang dua di antaranya gingsul membuat si empunya wajah semakin kelihatan manis. Salah satunya gingsul yang membuat wajah Meli Anggraini atau Meli Feverfew ini makin cantik. Setidaknya, itulah yang kerap dikatakan para fotografer yang berkesempatan satu sesi foto hunting dengan model Feverfew Agency milik Ida Royani atau Mami Ida itu.
Meli kelahiran Pringsewu, 29 Mei 1997. Putri kesayangan Februandika dan Presty Gestari ini mulanya senang swafoto alias selfie. Beberapa temannya kemudian mengusulkannya ikutan sesi foto hunting yang banyak diadakan komunitas fotografer di Lampung.
“Awalnya dari selfie-selfie aja. Ya dari kecil memang sudah suka difoto sih. Kalau lihat kamera, aku pasti bergaya. Hasil fotonya banyak digantung di dinding rumah,” ujarnya kepada jejamo.com, Minggu, 19/2/2017.
Lambat laun Meli terbiasa di depan kamera pewarta foto. Dari situ kemudian ia ditawari masuk Feverfew Agency milik Mami Ida. Meli kemudian bergabung setelah mendapat restu orangtua. Meli tipikal anak yang selalu meminta saran orangtua sebelum memulai aktivitas yang baru.
“Orangtua pasti tahu aku ke mana. Sama Mami Ida mereka juga sudah paham. Yang penting jelas aktivitasnya dan itu juga banyak yang job yang menghasilkan uang,” ujarnya.
Buat Meli, bergaya di depan lensa kamera fotografer itu membuatnya berbunga-bunga? Kok bisa begitu Mel?
“Ya pasti dong. Gimana enggak coba, kan banyak tuh fotografer. Mereka meminta aku bergaya. Ya seolah-olah jadi rebutan gitu, hehehe,” ujarnya sembari memamerkan gingsulnya yang menawan. Ah, Meli….
Saban hari, gadis manis ini bekerja di The Bridal & Salon. Satu profesi yang masih lekat dengan dunia model dan kecantikan. Meli memang punya asa membuka butik fashion dan salon wanita. Ia suka dengan keseksian, tapi bukan berlebihan.
“Aku enggak suka take seksi. Aku juga hati-hati banget sama fotografer yang minta foto yang berlebihan. Modus aja itu mah,” katanya.
Lulusan Administrasi Perkantoran SMK Budi Utama Pringsewu ini mengaku senang bisa masuk ke Feverfew Agency. Di situ ia belajar bagaimana menjadi model yang profesional. Meli juga patuh pada setiap program dan aturan di dalam agency. Ia, misalnya, tak mau menerima sebuah job diam-diam tanpa memberitahukan kepada Mami Ida.
“Banyak kok yang nawarin aku foto dengan bayaran gede tanpa memberitahu Mami Ida. Aku jelas enggak mau. Mesti ada izin dari Mami Ida,” ujarnya.
Soal asmara, awalnya Meli keukeuh tak mau pacaran dengan fotografer. Ia bahkan yakin setengah mati, tak bakal menjalin asmara dengan fotografer. Apa mau dikata, kekasih hatinya sekarang seorang fotografer.
Meli selalu ingat pesan Mami Ida agar menjadi model yang baik dan bisa menjadi contoh buat yang lain.
“Pokoknya, apa pun job-nya Mami mesti tahu, orangtua mesti tahu. Orangtua selalu mendukung selama itu positif,” katanya. Sukses buat kariermu ya, Mel. Gingsul kamu itu lho…manis.(*)
Laporan Adian Saputra, Jurnalis Jejamo.com
