Jejamo.com, Liwa– Bupati Lampung Barat (Lambar) Mukhlis Basri, mengimbau dan mengajak masyarakat di daerahnya untuk bersama-sama menjaga hulu sungai untuk melestarikan ketersediaan air.
“Tanpa air kita tidak akan bisa hidup. Air adalah kebutuhan utama untuk kehidupan manusia apalagi untuk padi,” kata Muklis seperti dilansir jejamo.com dari Berita Satu, Kamis, 27/8/2015.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lambar mempunyai tekad dan komitmen untuk dapat memproduksi padi minimal 11,7 ton per hektare dalam dua musim tanam.
Namun perlu diingat bahwa untuk meningkatkan produksi pangan ini harus diikuti dengan upaya menjaga kelestarian sumber daya lahan dan air serta kesuburan tanah milik para petani.
Program tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari semua pihak, dinas terkait, masyarakat dan petani, katanya.
“Banyak di daerah lain yang programnya sama, namun tidak bisa panen karena terjadinya kekeringan. Kita patut bersyukur di kecamatan ini kita bisa panen raya padi,” katanya.
Saat ini hampir semua hamparan sawah di beberapa tempat mengalami kekurangan air bahkan berpotensi kekeringan, namun demikian di Lampung Barat bisa melaksanakan panen raya padi, terutama bagi petani yang tanamnya lebih awal pada musim rendeng tahun ini.(*)