Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

eFishery Bidik Lampung, Kenalkan Feeder Berbasis Aplikasi Mudahkan Pembudidaya

Vice President Marketing and Communication PT Multidaya Teknologi Nusantara )eFishery) Ivan Nashara (kanan). | Adian Saputra/Jejamo.com
Vice President Marketing and Communication PT Multidaya Teknologi Nusantara )eFishery) Ivan Nashara (kanan). | Adian Saputra/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – PT Multidaya Teknologi Nusantara yang memperkenalkan eFishery membidik Lampung sebagai pasar potensial promosi dan penjualan produk feeder yang diklaim user friendly dan mampu mengefisienkan konsumsi pakan ikan dan udang.

Efishery sendiri adalah teknologi berbasis aplikasi yang bisa diunduh di Android untuk memberi pakan ikan secara hemat. Demikian dikemukakan Vice President Marketing and Communication Ivan Nashara pada media gathering Selasa, 28/2/2017, di Restoran Rumah Kayu Bandar Lampung.

Ivan mengatakan, eFishery diikhtiarkan untuk membantu dalam pemberian pakan ikan dan udang. Dengan feeder ini, pemilik usaha hanya satu kali per hari mengatur pemberian makan ikan dan udang.

Selain itu, dengan aplikasi ini, pemilik usaha perikanan mampu menghemat pemberian pakan ketimbang dengan cara tebar yang kebanyakan digunakan.

Ivan mengatakan, ada empat alasan mengapa produk ini bisa menjadi pilihan pemilik usaha perikanan.

“Teknologi ini terjadwal sehingga tak perlu repot tiga kali memberi makan secara manual karena semua data sudah terekam dalam fasilitas ini. Kemudian akurat karena pakan yang diberikan sudah disesuaikan dengan kebutuhan. Lalu ada laporan budi daya yang akurat dalam database pemilik. Dan terakhir sensor pintar mampu mendeteksi nafsu makan ikan,” ujarnya.

Vice President Marketing and Communication PT Multidaya Teknologi Nusantara (eFishery) Ivan Nashara. | Adian Saputra/Jejamo.com
Vice President Marketing and Communication PT Multidaya Teknologi Nusantara (eFishery) Ivan Nashara. | Adian Saputra/Jejamo.com

Ivan mengklaim, teknologi ini mampu menurunkan rasio konversi pakan sehingga lebih efektif dan efisien. Kemudian, kata dia, mengurangi biaya produksi, dan ketiga meningkatkan produksi total pemilik usaha.

Ivan mengatakan, eFishery baru tahun lalu diluncurkan namun sudah diapresiasi dengan baik oleh banyak petani di Indonesia. Kini, kata dia, Lampung dibidik sebagai sentra promosi dan penjualan feeder ini karena potensinya cukup besar.

Menurut Ivan, Lampung adalah 10 besar produsen ikan dengan total produksi 122.729 ton. Kata Ivan, industri pangan ikan sekarang cukup besar.
Ivan mengatakan, eFishgery terus akan berkembang dengan riset dan peningkatan teknologinya. Kini, korporasinya memiliki kolam riset di Bandung dan memproduksi 50 mesin feeder saban bulan.

Petrus, pembudidaya lele pengguna eFishery. | Adian Saputra/Jejamo.com
Petrus, pembudidaya lele pengguna eFishery. | Adian Saputra/Jejamo.com

Petrus, seorang pembudidaya lele di Kotagajah, Lampung Tengah, yang sudah menggunakan eFishery menceritakan, ia kini bisa memanen kurang dari tiga bulan dengan teknologi ini. Padahal biasanya, baru tiga bulan lebih ia bisa memanen ikan secara maksimal.

“Enak pakai aplikasi ini. Pemberian pakan sudah terjadwal. Keuntungan kami juga naik sampai 92 persen. Saya atur pemberian makan ikan pukul 06.00, pukul 16.00, dan pukul 22.00. Sekali saja disetting, alat akan bekerja sendiri,” ujarnya.

Petrus mengatakan, selama ini ia menggunakan cara menebar pakan setiap tiga kali dalam sehari. Jumlah pakan yang diberikan pun kadang tidak ekonomis. Dengan eFishery, ujarnya, cara kerjanya lebih gampang dan akurasinya presisi.

Sebuah feeder dengan kapasitas 65 kilogram ini dijual Rp7,889 juta. Untuk warga Lampung yang tertarik dengan teknologi ini bisa menghubungi Dessi Hertawati pada nomor ponsel 0813 1049 3525 atau pada surat elektronik dehe@efishery.com.(*)

Laporan Adian Saputra, Jurnalis Jejamo.com

Populer Minggu Ini