Jejamo.com , Bandar Lampung -PT Kereta Api Divisi Regional IV Tanjungkarang mengaku siap memindahkan kereta batu bara rangkaian panjang (Babaranjang) bila diminta tak lagi melewati jalur darat atau Kota Bandar Lampung dan sekitarnya.
“Kami hanya sebagai menyediakan pelayanan jasa angkutan. Kalau memang Pemerintah Pusat mengusulkan dipindahakan, ya kami siap,” kata Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang Franoto Wibowo, diwawancarai di Stasiun KAI Divre IV Tanjungkarang, Rabu, 8/3/2017.
Franto mengatakan, terkait Babaranjang PT KAI hanya sebagai jasa muatan dari PT Bukit Asam untuk menunjang muatan batubara. PT KAI sebagai operatorý di minta BUMN PT Bukit Asam mengangkut batubara dari Muara Enim, Sumatera Selatan ke Tarahan, Lampung Selatan.
Menurutnya, untuk muatan batu bara dengan babaranjang sesuai permintaan per hari dari Bukit Asam 40 babaranjang pergi pulang. “20 berisi muatan dan 20 kosong. Sedangkan untuk angkutan umum atau publik sebanyak 10 babaranjang dan 2 babaranjang muatan lainya kayu dan kertas.
Ia tidak berani mengomentari lebih lanjut terkait petisi dari masyarakat dan usulan dari legislative yang menginginkan agar babaranjang dipindahkan ke Kabupaten Tulangbawang. “Sampai sekarang saya malah belum tahu ada usulan dan petisi itu,” ujarnya.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com